PENGERTIAN DAN TUJUAN
•
Penyerbukan
silang buatan adalah proses penyerbukan yang dilakukan oleh manusia terhadap 2
jenis tanaman yang masing-masing memiliki keunggulan sifat berbeda tetapi kedua
jenis tanaman tersebut masih dalam satu keluarga.
•
Adapun
tujuan dari penyerbukan silang tersebut adalah agar dari hasil perkawinan tersebut
dapat diperoleh jenis tanaman baru yang memiliki keunggulan sifat dari kedua
induknya.
KEUNGGULAN SIFAT YANG
DAPAT DIPEROLEH ANTARA LAIN
•
Tanaman
tumbuh lebih cepat dan kuat
•
Hasil
tanaman dapat dipungut pada waktu yang lebih cepat
•
Produksi
lebih tinggi
•
Kualitas
hasil lebih baik (warna,
rasa, bentuk, dll)
•
Tanaman
lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit
•
Tanaman
lebih tahan terhadap cekaman iklim.
ALASAN LAIN DILAKUKAN
PENYERBUKAN SILANG BUATAN
•
Tanaman
hanya membentuk bunga betina saja atau benang sari saja.
•
Putik
dan benangsari waktu kematangannya tidak bareng.
•
Bunga
menghasilkan serbuk sari yang tidak normal, tidak subur, atau hampa sehingga
harus diserbuki dengan serbuk sari dari tanaman lain yang sehat.
•
Letak
putik dan benangsari tidak memungkinkan terjadinya proses persarian sehingga
harus dibantu oleh manusia.
•
Tanaman
bersifat inkompatibel sendiri (self incompatible), artinya serbuk sari tidak
cocok untuk membuahi putik sehingga penyerbukan sendiri akan selalu gagal.
PERSYARATAN POHON
INDUK
•
Pohon
induk harus jelas asal usulnya.
•
Pohon
induk harus memiliki deskripsi yang jelas.
•
Keunggulan
sifat yang dimiliki harus jelas.
•
Sudah
memasuki umur produktif.
•
Pertumbuhannya
normal dan sehat.
PENGERTIAN KASTRASI
& HIBRIDISASI
•
Kastrasi
adalah proses pembuangan benang sari pada bunga calon tetua betina dengan
tujuan agar tidak terjadi persarian oleh serbuk sari yang tidak dikehendaki.
•
Hibridisasi
adalah proses persarian yang dilakukan pada 2 jenis tanaman galur murni
yang mempunyai sifat berbeda dengan tujuan akan diperoleh jenis tanaman baru
yang membawa keunggulan sifat kedua induknya.
PRINSIP KASTRASI
& HIBRIDISASI
PRINSIP KASTRASI
•
Pembuangan
benang sari
•
Dilakukan
pada saat serbuk sari belum matang
•
Bunga
yang telah dikastrasi diberi pelindung untuk menghindari terjadinya kontaminasi
(bila perlu)
PRINSIP HIBRIDISASI
•
Induk
jantan & betina dalam kondisi sehat
•
Induk
jantan & betina memiliki keunggulan sifat yang diharapkan
CARA KASTRASI
–
Bunga
yang akan dikastrasi dipilih dari pohon yang akan dijadikan induk betina.
–
Bunga
yang akan dikastrasi dipilih yang benang sarinya belum matang.
–
Kuncup
bunga dipilih yang sehat dan berasal dari pohon induk yang sehat dan unggul.
–
Kuncup
bunga/ mahkota bunga dibuka hati-hati menggunakan pinset steril, bila perlu
ujungnya dipotong sedikit untuk mempermudah pembukaan.
–
Proses
pemotongan/ pembukaan mahkota dilakukan hati-hati agar tidak merusak putik.
–
Untuk
bunga-bunga tertentu, mahkota bunga boleh dicabut, namun untuk bunga yang lain
mahkota bunga justru dapat berfungsi untuk melindungi putik dari kontaminasi
serbuk sari lain yang tidak diharapkan.
–
Setelah mahkota terbuka, benang
sari dicabut atau dipotong satu persatu sampai habis secara hati-hati agar
tidak merusak/melukai putik. Bila bunga terlalu kecil dapat digunakan loupe
agar benang sari dan putik dapat lebih jelas dilihat.
–
Setelah
kastrasi selesai dilakukan segera beri identitas pada tangkai bunga tersebut
dengan menggantungkan label atau benang yang proporsional dengan kondisi bunga.
–
Untuk
bunga-bunga tertentu agar tidak ada gangguan persarian dari serbuk sari yang
tidak dikehendaki maka putik harus dilindungi dengan cara ditutup dengan bahan
yang sesuai.
CARA PENYERBUKAN
•
Serbuk
sari dikumpulkan dari bunga yang berasal dari pohon yang direncanakan menjadi
induk jantan
•
Serbuk
sari dipilih dari bunga yang sehat dan berasal dari induk yang sehat
•
Serbuk
sari dipilih yang matang atau menjelang matang
•
Serbuk
sari yang telah dikumpulkan diberi perlakuan sesuai dengan ketentuan
masing-masing komoditas, ada yang masih harus dikeringkan dulu, ada yang harus
disimpan dulu dalam kondisi ruang yang terkendali suhu dan kelembabannya,
ada yang dapat langsung digunakan.
LANJUTAN PROSEDUR POLINASI
•
Alat,
bahan, dan serbuk sari yang telah disiapkan dibawa ke lapangan dimana induk
betina dan bunga-bunganya yang telah dikastrasi berada
•
Bila
putik dalam keadaan masih diberi pelindung, maka pelindungnya dibuka dulu dan
kepala putik diamati dengan loupe untuk memastikan kesehatan dan kesegarannya.
•
Kemudian
serbuk sari ditempelkan pada kepala putik secukupnya
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN POLINASI
•
Kematangan
serbuk sari dan putik
•
Prosedur
kastrasi dan polinasi
•
Waktu
persarian
•
Kondisi
mikroklimat pada saat kastrasi dan polinasi
•
Faktor
inkompatibilitas
PEMASANGAN LABEL
•
Ukuran
label disesuaikan dengan kekuatan bunga dan tangkai bunga.
•
Label
terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak.
•
Tulisan
menggunakan pensil.
•
Isi
tulisan: kode induk jantan & induk betina, tanggal kastrasi & tanggal
penyilangan, nama penyilang.
•
Diikat
tali yang lembut dan agak longgar.
Referensi : Dosen Genetika
tks,atas informasinya.
ReplyDeleteoke, mksh dh mampir.. :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletethanks infonya kak, salam knal aq anak hortivultura poije angkatan 2015
ReplyDeletekak infi dong tanaman perkebunan apa saja yang harus melakukan kastrasi selain kelapa sawit
ReplyDelete