Selamat Datang di Blog Horti Fresh

Saturday, 11 May 2013

Penyerbukan silang buatan


PENGERTIAN DAN TUJUAN
          Penyerbukan silang buatan adalah proses penyerbukan yang dilakukan oleh manusia terhadap 2 jenis tanaman yang masing-masing memiliki keunggulan sifat berbeda tetapi kedua jenis tanaman tersebut masih dalam satu keluarga.
          Adapun tujuan dari penyerbukan silang tersebut adalah agar dari hasil perkawinan tersebut dapat diperoleh jenis tanaman baru yang memiliki keunggulan sifat dari kedua induknya.

KEUNGGULAN SIFAT YANG DAPAT DIPEROLEH ANTARA LAIN
          Tanaman tumbuh lebih cepat dan kuat
          Hasil tanaman dapat dipungut pada waktu yang lebih cepat
          Produksi lebih tinggi
          Kualitas hasil lebih baik (warna, rasa, bentuk, dll)
          Tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit
          Tanaman lebih tahan terhadap cekaman iklim.

ALASAN LAIN DILAKUKAN PENYERBUKAN SILANG BUATAN
          Tanaman hanya membentuk bunga betina saja atau benang sari saja.
          Putik dan benangsari waktu kematangannya tidak bareng.
          Bunga menghasilkan serbuk sari yang tidak normal, tidak subur, atau hampa sehingga harus diserbuki dengan serbuk sari dari tanaman lain yang sehat.
          Letak putik dan benangsari tidak memungkinkan terjadinya proses persarian sehingga harus dibantu oleh manusia.
          Tanaman bersifat inkompatibel sendiri (self incompatible), artinya serbuk sari tidak cocok untuk membuahi putik sehingga penyerbukan sendiri akan selalu gagal.

PERSYARATAN POHON INDUK
          Pohon induk harus jelas asal usulnya.
          Pohon induk harus memiliki deskripsi yang jelas.
          Keunggulan sifat yang dimiliki harus jelas.
          Sudah memasuki umur produktif.
          Pertumbuhannya normal dan sehat.

PENGERTIAN KASTRASI & HIBRIDISASI
          Kastrasi adalah proses pembuangan benang sari pada bunga calon tetua betina dengan tujuan agar tidak terjadi persarian oleh serbuk sari yang tidak dikehendaki.
          Hibridisasi adalah proses persarian yang dilakukan pada 2 jenis tanaman galur murni yang mempunyai sifat berbeda dengan tujuan akan diperoleh jenis tanaman baru yang membawa keunggulan sifat kedua induknya.

PRINSIP KASTRASI & HIBRIDISASI
PRINSIP KASTRASI
          Pembuangan benang sari
          Dilakukan pada saat serbuk sari belum matang
          Bunga yang telah dikastrasi diberi pelindung untuk menghindari terjadinya kontaminasi (bila perlu)
PRINSIP HIBRIDISASI
          Induk jantan & betina dalam kondisi sehat
          Induk jantan & betina memiliki keunggulan sifat yang diharapkan

CARA KASTRASI
        Bunga yang akan dikastrasi dipilih dari pohon yang akan dijadikan induk betina.
        Bunga yang akan dikastrasi dipilih yang benang sarinya belum matang.
        Kuncup bunga dipilih yang sehat dan berasal dari pohon induk yang sehat dan unggul.
        Kuncup bunga/ mahkota bunga dibuka hati-hati menggunakan pinset steril, bila perlu ujungnya dipotong sedikit untuk mempermudah pembukaan.
        Proses pemotongan/ pembukaan mahkota dilakukan hati-hati agar tidak merusak putik.
        Untuk bunga-bunga tertentu, mahkota bunga boleh dicabut, namun untuk bunga yang lain mahkota bunga justru dapat berfungsi untuk melindungi putik dari kontaminasi serbuk sari lain yang tidak diharapkan.
         Setelah mahkota terbuka, benang sari dicabut atau dipotong satu persatu sampai habis secara hati-hati agar tidak merusak/melukai putik. Bila bunga terlalu kecil dapat digunakan loupe agar benang sari dan putik dapat lebih jelas dilihat.
        Setelah kastrasi selesai dilakukan segera beri identitas pada tangkai bunga tersebut dengan menggantungkan label atau benang yang proporsional dengan kondisi bunga.
        Untuk bunga-bunga tertentu agar tidak ada gangguan persarian dari serbuk sari yang tidak dikehendaki maka putik harus dilindungi dengan cara ditutup dengan bahan yang sesuai. 

CARA PENYERBUKAN
          Serbuk sari dikumpulkan dari bunga yang berasal dari pohon yang direncanakan menjadi induk jantan
          Serbuk sari dipilih dari bunga yang sehat dan berasal dari induk yang sehat
          Serbuk sari dipilih yang matang atau menjelang matang
          Serbuk sari yang telah dikumpulkan diberi perlakuan sesuai dengan ketentuan masing-masing komoditas, ada yang masih harus dikeringkan dulu, ada yang harus disimpan dulu dalam kondisi ruang yang terkendali suhu dan kelembabannya, ada yang dapat langsung digunakan.

LANJUTAN PROSEDUR POLINASI
          Alat, bahan, dan serbuk sari yang telah disiapkan dibawa ke lapangan dimana induk betina dan bunga-bunganya yang telah dikastrasi berada
          Bila putik dalam keadaan masih diberi pelindung, maka pelindungnya dibuka dulu dan kepala putik diamati dengan loupe untuk memastikan kesehatan dan kesegarannya.
          Kemudian serbuk sari ditempelkan pada kepala putik secukupnya

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN POLINASI
          Kematangan serbuk sari dan putik
          Prosedur kastrasi dan polinasi
          Waktu persarian
          Kondisi mikroklimat pada saat kastrasi dan polinasi
          Faktor inkompatibilitas

PEMASANGAN LABEL
          Ukuran label disesuaikan dengan kekuatan bunga dan tangkai bunga.
          Label terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak.
          Tulisan menggunakan pensil.
          Isi tulisan: kode induk jantan & induk betina, tanggal kastrasi & tanggal penyilangan, nama penyilang.
          Diikat tali yang lembut dan agak longgar.

 Referensi : Dosen Genetika

5 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. thanks infonya kak, salam knal aq anak hortivultura poije angkatan 2015

    ReplyDelete
  3. kak infi dong tanaman perkebunan apa saja yang harus melakukan kastrasi selain kelapa sawit

    ReplyDelete