Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
ciri utama tubuh yang berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang
struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun
disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri lain dari tumbuhan talus ini adalah
tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang
kadang-kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami
diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan
generatif (seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya.
Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang
terbentuk didalam organ yang disebut gametangium. Cara hidup pada tumbuhan
talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis),
heterotrof dan simbiosis.
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara
hidupnya , dvisi Thallophyta dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu :
A. Ganggang
(algae)
Ganggang
(algae)Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat:
1. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Ulva spp. Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten
dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis, memiliki cadangan
makanan berupa amilum. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup
di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.
Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya
diantara ganggang lain.
Peranan ganggang
hijau dalam kehidupan :
a.
Menguntungkan :
- sebagai
plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat
dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil
O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan
:
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan
terlalu subur, sehingga air
akan berubah warna dan berbau.
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Ganggang keemasan bersel tunggal
atau banyak, memiliki pigmen dominan karotin (pigmen klorofil a, klorofil c,
karoten, xantofil dan fikosantin). Hidup secara autotrof, reproduksi aseksual
(membentuk auksospora dan membelah diri) seksual (oogami). Contoh Chrysophyta
bersel satu (navicula/diatome, ochromonas) dan chrysophyta berbentuk
benang/bersel banyak (vaucheria).
Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan :
1. Bidang
industri
Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan
untuk pembuatan
plastik, kosmetik dan tekstil.
Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai
sebagai bahan
penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan
penghasil agar-agar.
Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang
perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan
ikan di laut.
3. Dalam
ekosistem
ada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen
produsen yang paling utama.
3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyta hidup di pantai, warna
coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan
xantofil. Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam algin. Tubuh
berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif dengan isogami dan
oogami. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis.
Peranan ganggang coklat :
Menghasilkan
asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim, pembuatan cat, berfungsi
dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas, pernis,
obat-obatan, dan pasta gigi. Sumber I2 (iodium) dan K (kalium) ,Sebagai
makanan ternak
4. Rhodophyta (Ganggang Merah)
Ganggang merah atau Rhodophyta
adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya.
Warna merah pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah
banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Ganggang ini pada
umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki
kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya. Ganggang ini dapat
mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau
lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus,
Porphyra, Polysiphonia, Nemalion. Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum,
Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.
Sebagian besar ganggang merah hidup
di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar
yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang
hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah
Gelidium dan Gracilaria, sedang Eucheuma spinosum ditemukan di laut dangkal
Peranan ganggang merah :
- Menyediakan
makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup dilaut
- Untuk
penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut (Chondrus crispus dan
Gigortina mamilosa
Menghasilkan bahan bergelatin
B. Jamur
(Fungi)
Jamur atau cendawan tidak mempunyai
kormotofora, oleh sebab itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang
tinggi tingkatanya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan
buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak
mengandung N. Talus hanya pada yang paling sederhana saja yang telanjang,
umumnya sel-sel mempunyai membrane yang terdiri atas kitin dan bukan selulosa.
Bagian tubuh yang vegetatif terdiri
atas benang-benang halus yang dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan
miselium. Benang-benang itu ada yang bersekat-sekat ada yang tidak. Pembiakan
dengan bermacam-macam spora, pada jamur yang hidup di air berupa spora kembara
yang mempunyai bulu cambuk. Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora
yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada
yang di luar basidiumdan disebut eksospora. Di samping itu kebanyakan jamur
dapat membiak aseksual dengan konidium. Pembiakan aseksual dapat berlangsung
dengan bebagai cara, yaitu isogami, anisogami, oogami, gametangiogami dan
somatogami.
Jamur hidup sebagai saprofit atau
parasit ada yang di dalam air, kebanyakan di daratan. Dalam laut jarang sekali
terdapat jamur. Kebanyakan dari yang hidup sebagai saprofit dapat dipiara pada
substrat buatan. Sebagai zat makanan cadangan terdapat glikogen, lemak.
Fungi dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :
1. Myxomycotina (Jamur lendir)
Myxomycotina
merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu: fase
vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium
dan fase tubuh buah. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum
2. Oomycotina
Tubuhnya
terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak
inti. Reproduksi:
- Vegetatif :
yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengansporangium dan
konidia.
- Generatif :
bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru.
Contoh
spesies : Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat
maupun serangga air. Phytophthora infestans: penyebab penyakit busuk pada
kentang.
3. Zygomycotina (kelas Zygomycetes)
Habitat di
darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati. Hifanya bercabang banyak
tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua.
Reproduksi
vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif
dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan
menghasilkan zigospora. Contohnya :
Rhizopus sp,
4. Ascomycotina
Hidup
saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di kotoran ternak kemudian disebut
koprofil ada juga yang parasit pada tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas
benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
Cara
berkembangbiak ada dua cara:
1) Secara
vegetatif : Dengan cara klamidospora (spora berdinding tebal), fragmentasi
(pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi
individu baru), tunas/kuncup (budding) yaitu pada Saccharomyces.
2) Secara
generatif : Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus.
Askus-askus
akan berkumpul dalam badan yang disebut askokarp.
Peranan /
Manfaat :
o
Penicillium notatum dan P. chryzogenum penghasil
antibiotik penisilin
o
P. camemberti dan P. roquerforti mengharumkan keju
o
Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
o
Aspergillus oryzae untuk membuat tape
o
Aspergillus wentii untuk membuat kecap
Penyebab
Kerugian :
1)
Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
2) A.
nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga
3)
Laboulbenia parasit pada serangga
4)
Reosellina arcuata hidup pada potongan akar
5) Nectria
cinabarina parasit pada kayu manis
5. Basidiomycotina
Umumnya
makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. miselium
primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari
perkembangan basidiospora) dan
b. miselium
sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan
hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora)
Cara
reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. vegetatif
(dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium) dan
b. generatif
(dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut
basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut basidiospora)
Peranan :
a.
Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan
b.
Auricularia polytrica jamur kuping, dapat dimakan
6. Deuteromycotina
Belum
diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi
imperfecti)
Pembiakan vegetatif dengan menggunakan
konidium, sedang alat pembiakan generatifnya (askus atau basidium) belum atau
tidak dikenal. Contoh klasik ialah Monilia sitophila, jamur ini masuk
Deuteromycotina. Tetapi setelah ditemukan
alat
pembiakan generetif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini dikelompokkan
ke dalam Ascomycotina dan namanya diganti menjadi Neurospora sitophila.
Kelompok
jamur ini kebanyakan bersifat parasit bagi lingkungan sekitar, contoh :
a)
Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
b)
Helminthosprium oryzae parasit pada padi
c)
Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman
d)
Curvularia parasit pada rerumputan
C. Lumut kerak atau Lichenes
Organisme
ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae tetapi sedemikian rupa, hingga
dari segi morfologi dan fisiologi merupakan suatu kesatuan. Lichenes hidup
sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di
daerah tundra di sekitar kutub utara. Lichenes memerlukan syarat-syarat hidup
yang tinggi dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas
yang terik Lichenes yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering tetapi tidak
mati dan jika kemudian turun hujan Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan
talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. Tubuh buah
baru terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.
Algae
yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium, dapat bersel tunggal atau
berupa koloni. Bentuk Lichenes biasanya bergantung pada macam cara hidup
bersama antara kedua macam organisme yang menyusunya. Hidup bersama antara dua
organisme yang berlainan jenis disebut Isimbiosis. Masing-masing organisme itu
sendiri disebut simbion. Pada Lichenes simbiosis antara Fungi dan Algae
diberikan tafsiran yang berbeda-beda. Ada yang menafsirkan sebagai mutualisme,
karena dipandang keduanya saling menguntungakan.
Kebanyakan Lichenes berkembang biak
vegetatif, karena bila sebagian talus terpisah, lalu tumbuh merupakan individu
baru. Pada beberapa jenis Lichenes, pembiakan berlangsung dengan perantara
soredium yaitu kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah dan
diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang terlepas dari
induknya.
Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia
diantaranya:
- Dapat dibuat obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik)
- Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma (masakan jepang)
- Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
- Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah kandungan zat-zat yang dimilikinya
- Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
No comments:
Post a Comment