Selamat Datang di Blog Horti Fresh

Saturday, 19 January 2013

Tumbuhan Talus (Thallophyta)


Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri lain dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut gametangium. Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan simbiosis.
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya , dvisi Thallophyta dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu :

 A. Ganggang (algae)
Ganggang (algae)Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat:

1.      Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Ulva spp. Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa amilum. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara ganggang lain.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air
akan berubah warna dan berbau.

2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
            Ganggang keemasan bersel tunggal atau banyak, memiliki pigmen dominan karotin (pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin). Hidup secara autotrof, reproduksi aseksual (membentuk auksospora dan membelah diri) seksual (oogami). Contoh Chrysophyta bersel satu (navicula/diatome, ochromonas) dan chrysophyta berbentuk benang/bersel banyak (vaucheria).
Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan :
1. Bidang industri
Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan
plastik, kosmetik dan tekstil.
Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan
penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
ada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.

3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
            Phaeophyta hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam algin. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif dengan isogami dan oogami. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis.
Peranan ganggang coklat :
Menghasilkan asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim, pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan pasta gigi. Sumber I2 (iodium) dan K (kalium) ,Sebagai makanan ternak

4. Rhodophyta (Ganggang Merah)
            Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya. Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion. Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.
            Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Eucheuma spinosum ditemukan di laut dangkal
Peranan ganggang merah :
-     Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup dilaut
-     Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut (Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa
Menghasilkan bahan bergelatin


B. Jamur (Fungi)
            Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh sebab itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatanya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N. Talus hanya pada yang paling sederhana saja yang telanjang, umumnya sel-sel mempunyai membrane yang terdiri atas kitin dan bukan selulosa.
            Bagian tubuh yang vegetatif terdiri atas benang-benang halus yang dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan miselium. Benang-benang itu ada yang bersekat-sekat ada yang tidak. Pembiakan dengan bermacam-macam spora, pada jamur yang hidup di air berupa spora kembara yang mempunyai bulu cambuk. Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora. Di samping itu kebanyakan jamur dapat membiak aseksual dengan konidium. Pembiakan aseksual dapat berlangsung dengan bebagai cara, yaitu isogami, anisogami, oogami, gametangiogami dan somatogami.
            Jamur hidup sebagai saprofit atau parasit ada yang di dalam air, kebanyakan di daratan. Dalam laut jarang sekali terdapat jamur. Kebanyakan dari yang hidup sebagai saprofit dapat dipiara pada substrat buatan. Sebagai zat makanan cadangan terdapat glikogen, lemak.

Fungi dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :
1. Myxomycotina (Jamur lendir)
Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu: fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium dan fase tubuh buah. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum

2. Oomycotina
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti. Reproduksi:
-     Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengansporangium dan konidia.
-     Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies : Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air. Phytophthora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.

3. Zygomycotina (kelas Zygomycetes)
Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua.
Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora. Contohnya : Rhizopus sp,

4. Ascomycotina
Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di kotoran ternak kemudian disebut koprofil ada juga yang parasit pada tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
Cara berkembangbiak ada dua cara:
1) Secara vegetatif : Dengan cara klamidospora (spora berdinding tebal), fragmentasi (pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru), tunas/kuncup (budding) yaitu pada Saccharomyces.
2) Secara generatif : Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus.
Askus-askus akan berkumpul dalam badan yang disebut askokarp.
Peranan / Manfaat :
o   Penicillium notatum dan P. chryzogenum penghasil antibiotik penisilin
o   P. camemberti dan P. roquerforti mengharumkan keju
o   Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
o   Aspergillus oryzae untuk membuat tape
o   Aspergillus wentii untuk membuat kecap
Penyebab Kerugian :
1) Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
2) A. nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga
3) Laboulbenia parasit pada serangga
4) Reosellina arcuata hidup pada potongan akar
5) Nectria cinabarina parasit pada kayu manis
 
5. Basidiomycotina
Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan
b. miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora)
Cara reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium) dan
b. generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut basidiospora)
Peranan :
a. Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan
b. Auricularia polytrica jamur kuping, dapat dimakan

6. Deuteromycotina
Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi
imperfecti)
 Pembiakan vegetatif dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakan generatifnya (askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Contoh klasik ialah Monilia sitophila, jamur ini masuk Deuteromycotina. Tetapi setelah ditemukan
alat pembiakan generetif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan namanya diganti menjadi Neurospora sitophila.
Kelompok jamur ini kebanyakan bersifat parasit bagi lingkungan sekitar, contoh :
a) Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
b) Helminthosprium oryzae parasit pada padi
c) Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman
d) Curvularia parasit pada rerumputan

C. Lumut kerak atau Lichenes
Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae tetapi sedemikian rupa, hingga dari segi morfologi dan fisiologi merupakan suatu kesatuan. Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di daerah tundra di sekitar kutub utara. Lichenes memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik Lichenes yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering tetapi tidak mati dan jika kemudian turun hujan Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. Tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.
            Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Bentuk Lichenes biasanya bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam organisme yang menyusunya. Hidup bersama antara dua organisme yang berlainan jenis disebut Isimbiosis. Masing-masing organisme itu sendiri disebut simbion. Pada Lichenes simbiosis antara Fungi dan Algae diberikan tafsiran yang berbeda-beda. Ada yang menafsirkan sebagai mutualisme, karena dipandang keduanya saling menguntungakan.
            Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif, karena bila sebagian talus terpisah, lalu tumbuh merupakan individu baru. Pada beberapa jenis Lichenes, pembiakan berlangsung dengan perantara soredium yaitu kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang terlepas dari induknya.  
           Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya: 
  1. Dapat dibuat obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik) 
  2. Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma (masakan jepang) 
  3. Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH 
  4. Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah kandungan zat-zat yang dimilikinya 
  5. Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran


No comments:

Post a Comment