Pengertian Suhu mencakup 2 aspek, yaitu:
-Derajat
-Insolasi
Insolasi menunjukan :
·
energi panas dari matahari dengan
·
satuan gram kalori/cm2/jam
Satu gram kalori adalah :
·
sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1
gram air sebesar 10°C
Jumlah insolasi atau suhu suatu daerah tergantung kepada
:
a. Latitude (letak Lintang) suatu daerah
b. Altitude (tinggi tempat dari permukaan laut)
c. Musim
d. Angin
Proses transfer panas antara tanaman dan lingkungannya
dapat terjadi : melalui proses konduksi dan konveksi dalam bentuk panas yang
dapat dirasakan
Konduksi :
Konduksi merupakan cara
perambatan panas dari satu molekul ke molekul lainnya atau dari satu benda ke
benda lainnya.
Konveksi
Konveksi adalah transfer panas
dengan cara aliran. Konveksi berlangsung sebagai akibat berkurangnya massa
jenis suatu zat bila dipanaskan.
Radiasi
Radiasi adalah transfer panas
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dari seluruh radiasi energi matahari
yang dipancarkan oleh matahari, hanya kira-kira 7 % yang dapat ditangkap oleh
tanaman. Selebihnya dipantulkan kembali ke atmosfir melalui
penguapan, refleksi dan lain-lain.
Suhu udara atau suhu tanah berpengaruh terhadap tanaman
melalui proses metabolisme dalam tubuh tanaman, yang tercermin dalam berbagai
karakter seperti :
-laju
pertumbuhan
-dormansi
benih dan kuncup
-perkecambahannya
-pembungaan,
-pertumbuhan
buah
-pendewasaan/pematangan
jaringan atau organ tanaman.
Respon
tanaman terhadap suhu berbeda tergantung :
• jenis
tanaman
• Varietas
• tahap
pertumbuhan tanaman
• macam
organ/jaringan.
Suhu
Suhu
merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Suhu
berkorelasi positif dengan radiasi mata hari
Suhu:
tanah maupun udara disekitar tajuk tanaman
Tinggi
rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan
tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, kandungan lengas tanah
Proses Fisiologis
Suhu
mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting: bukaan stomata, laju
transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi
Peningkatan
suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas
Setelah
melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat: baik secara fisik
maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi)
ASPEK FISIOLOGIS
Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sampai batas
tertentu. Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan yang
linear sampai batas tertentu, setelah tercapai titik maksimum (puncak) hubungan
kedua variabel itu menunjukkan hubungan parabolik
.
.
Pada Tahap
A-B
-merupakan tahap pertumbuhan
yang sangat cepat.
-Suhu meningkatkan laju
pertumbuhan membentuk garis lurus (linear) dimana kurvanya merupakan fungsi
eksponensial dengan suhu.
-Pada tahap
ini energi panas dapat mengaktifkan seluruh sistem (perangkat) pertumbuhan.
Sehingga efisiensi penggunaan energi panas oleh tanaman adalah besar. Energi
panas yang terbuang percuma berada pada jumlah yang kecil, atau energi panas
yang tertangkap molekul dapat meningkatkan gerakan-gerakan molekul dalam
jaringan tanaman.
Pada tahap
B-C
-kecepatan pertumbuhan tanaman
menurun, sehingga rata-rata fluktuasi pertumbuhan dapat membentuk garis
mendatar.
-Fluktuasi kecepatan
pertumbuhan pada tahap ini sering disebabkan oleh faktor-faktor tumbuh lainnya
diluar suhu seperti air, cahaya, ketersediaan oksigen dan karbondioksida serta
unsur hara kadang-kadang menjadi faktor
pembatas, tetapi masih dapat ditolerir oleh tanaman.
-Titik B merupakan titik kritis dimana ketersediaan faktor
tumbuh diluar suhu memegang peranan penting. Kondisi sedikit saja dibawah
optimum dapat menjadi faktor pembatas (limiting factor).
Tahap C-D :
-merupakan tahap pertumbuhan
menurun, dimana energi panas tidak lagi dapat meningkatkan laju pertumbuhan.
-Pada tahap ini penurunan
kecepatan pertumbuhan sebanding dengan kenaikan suhu.
-Dibandingkan dengan tahap A-B,
garis proyeksi a-b selalu lebih besar
daripada garis proyeksi c-d. Hal ini berarti bahwa percepatan pertumbuhan pada
tahap C-D. Kondisi ini dapat diartikan bahwa kenaikan suhu sebanding dengan
penurunan aktivitas enzim pertumbuhan dan sebanding pula dengan kerusakan
protein, sebagai bahan baku enzim.
-Dapat diketahui bahwa panas
dapat meningkatkan energi kinetik dari molekul-molekul tanaman yang membuat
laju reaksi biokimia meningkat sampai batas tertentu dan panas yang terlalu
tinggi tidak lagi menguntungkan pada tanaman.
Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman
Pada suhu rendah (minimum) pertumbuhan tanaman menjadi
lambat bahkan terhenti, karena kegiatan enzimatis dikendalikan oleh suhu.
Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan
unsur hara terganggu, karena transpirasi meningkat.
Suhu tanah yang rendah akan berpengaruh langsung terhadap
populasi mikroba tanah.
Pada umumnya respirasi menurun dengan menurunnya suhu dan
menjadi cepat bila suhu naik. Pada suhu yang amat rendah respirasi terhenti dan
biasanya diikuti pula terhentinya fotosintesa.
Pengaruh Suhu Optimum terhadap Tanaman
Dalam selang suhu minimum ke optimum, kecepatan
pertumbuhan berbeda tidak nyata kalau waktu cukup lama, tetapi kecepatan
pertumbuhan bertambah tinggi bila semakin dekat dengan suhu optimum.
Tanaman di daerah sedang, suhu optimum untuk fotosintesa
lebih rendah dibandingkan dengan suhu optimum untuk respirasi.
Pengaruh Suhu Maksimum terhadap Tanaman
Jaringan tanaman akan mati apabila suhu mencapai
45ºC sampai 55 ºC selama 2 jam.
Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi lebih tahan
terhadap suhu ekstrem tinggi, karena denaturasi karbohidrat lebih tahan
dibandingkan protein. Denaturasi portein terjadi pada suhu 45 ºC, sedangkan
karbohidrat baru rusak pada suhu diatas 55 ºC, bahkan ada yang sampai 85 ºC.
Pengaruh
suhu terhadap lengas tanah
Peningkatan
suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya kandungan
lengas tanah
Peranan
suhu kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme transpirasi
dan evaporasi
Peningkatan
suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan
mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau
Pada
musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas
tanahnya terbatas
Pengaruh
negatif suhu terhadap lengas tanah dapat diatasi melalui perlakuan pemulsaan
(mengurangi evaporasi dan transpirasi)
Penelitian
dengan cara mengerudungi tanah menggunakan mulsa plastik ternyata dapat
mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan suhu tanah, dan mengurangi
evaporasi yang berlebihan
Air
tanah tidak banyak yang terbuang atau hilang karena menguap
Kelembaban
tanah merupakan faktor penting bagi peningkatan penyerapan unsur hara
Keuntungan
pemakaian mulsa: meningkatkan penyerapan air oleh tanah, mempebaiki sifat fisik
tanah, mengurangi kisaran suhu tanah, dapat mengendalikan pertumbuhan gulma
Salah
satu dampak pemulsaan terhadap perbaikan sifat fisik tanah: memperbaiki aerasi
tanah sehingga akar dapat berkembang dengan baik, pertumbuhan tanaman akan
lebih subur
Kaitan
antara pemberian mulsa dan produktifitas tanaman
Mulsa
plastik dengan warna tertentu mampu meningkatkan produktifitas tanaman
Mulsa
plastik menyebabkan suhu iklim mikro lebih stabil (tidak naik turun)
Proses
fisiologis terutama fotosintesis akan meningkat, produksi bahan kering
meningkat
Di
samping itu, pemberian mulsa plastik dengan warna tertentu menyebabkan
distribusi cahaya di dalam tajuk tanaman lebih merata (mengurangi kasus mutual
shading)
No comments:
Post a Comment