Selamat Datang di Blog Horti Fresh

Saturday, 29 June 2013

Laporan Penyilangan Anggrek


BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Bunga anggrek adalah tanaman hermaphrodit, yaitu dalam satu bunga terdapat satu bunga jantan dan betina.Namun begitu tanaman ini tidak bisa melakukan penyerbukan secara mandiri. Hal ini terjadi karena letak sebuk sari yang berjauhan dan struktur bunganya tidak memungkinkan tanaman ini untuk melakukan peneyerbukan sendiri. Sehingga agar terjadi penyerbukan bunga anggrek memerlukan Pollinator, bisa berupa serangga maupun bantuan manusia.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu bunga anggrek atau mendapatkan kultivar baru adalah dengan menyilangkan antar tetua yang mempunyai karakter-karakter tertentu. Untuk dapat melakukan kegiatan penyerbukan maka langkah pertama adalah mengetahui morfologi dari bunga anggrek. Bunga Anggrek terdiri dari tiga Sepal dan tiga Petal di mana salah satu Petal telah termodifikasi menjadi Labellum atau lidah. Kebanyakan anggrek berkelamin komplit (hemafrodit) yaitu alat kelamin jantan dan betina berada dalam satu bunga yang letaknya berada di dalam Column. Tetapi ada juga yang terpisah seperti antara lain pada Genus Catasetum, Cynoches, Mormodes, yang memiliki satu alat kelamin pada satu bunga.

Perbanyakan generatif anggrek yaitu dengan biji. Biji anggrek sangat kecil hampir seperti tepung dan dalam satu buah dihasilkan jutaan biji dan tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanan.  Oleh karena itu, biji anggrek harus disemai pada media yang mengandung unsur hara yang bisa segera digunakan oleh benih anggrek yang akan tumbuh. Syarat pemilihan induk yang akan disilangakan antara lain : tanaman sehat dan berperawakan kekar, umur kuntum bunga antara 4 hari setelah mekar dan umur tanaman anggrek sudah mencapai 2 tahun - 4 tahun.
Penyerbukan tidak selalu bisa berhasil, ada faktor tertentu yang mempengaruhi keberhasilan penyerbukan tanaman anggrek, misalnya faktor lingkungan alam sekitar, tanaman anggrek harus jauh dari perusak yang dapat mengacaukan atau membahayakan kehidupan tanaman anggrek itu sendiri. Selain itu faktor cuaca juga berpengaruh.

2.      Tujuan
a.       Mengetahui cara penyerbukan buatan untuk tanaman anggrek.
b.      Mengetahui struktur tanaman anggrek.



BAB 2
METODOLOGI
1.      Alat dan Bahan
Adapun alat yang saya pakai untuk penyerbukan pada bunga anggrek adalah sebagai berikut :
No
Alat
Bahan
1
Tusuk gigi/ lidi
Bunga Anggrek
2
Tisu
Kertas tempel
3
Alat tulis

4
Buku





2.      Waktu dan Tempat
Praktik penyerbukan ini dilakukan pada pukul 11.30, hari kamis tanggal 25 April 2013 di Green house dekat ruangan departemen teknologi benih Vedca Cianjur.

3.      Cara Kerja
a.       Buka alat kelamin bunga (gymnostemium) anggrek dengan menggunakan tusuk gigi.
b.   Gunakan tusuk gigi untuk mengambil pollen dengan cara menempelkan tusuk gigi pada lempeng perekat di putik bunga.
c.       Letakkan pollen di kepala putik atau stigma.
d.   Berikan label pada tanaman. Hal ini berguna sebagai penanda kepemilikan dan memberi tanggal pelaksanaan dilakukannya praktik.




BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      Hasil
Setelah praktikum penyerbukan ini saya harus terus mengamati perubahan pada tanaman anggrek tersebut.
Pengamatan dilakukan tiga kali dalam waktu dua minggu, pertama dua hari setelah praktikum itu. Hasil pengamatan saya menunjukkan bahwa bunga anggrek menjadi layu kecoklatan. Pengamatan selanjutnya menunjukkan hal yang sama. Lalu pada pengamatan hari terakhir yaitu tanggal 9 Mei 2013 saya melihat bahwa tangkai dari bunga anggrek layu dan kecoklatan, tangkai tersebut tidak mengembang seperti pembuahan pada anggrek biasanya. Jadi saya berpendapat kalau anggrek tersebut tidak berhasil untuk terjadi pembuahan pada bunga anggrek yang telah saya bantu penyerbukannya.

2.      Pembahasan
Apabila penyerbukan berhasil, bunga Anggrek yang telah diserbuki nantinya akan layu dan bila tidak ada OPT, maka bakal buah tersebut akan terus berkembang menjadi buah. Buah anggrek ada yang masak setelah tiga bulan sampai enam bulan atau lebih. Buah yang masak akan merekah dengan dicirikan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan.
Pada hari setelah dilakukan penyerbukan tanaman anggrek bunga terlihat layu kecoklatan hal ini adalah hal alamiah yang terjadi pada tanaman ini.
Sedangkan pada pengamatan berikutnya ditemukan bahwa tangkai tanaman anggrek tidak mengembang, dan tangkainya membusuk.

Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan terjadinya kegagalan dalam penyerbukan:
a.       Tanaman anggrek tersebut kekurangan nutrisi.
b.      Tanaman tersebut tidak di siram.
c.       Pada satu tanaman semua Bunga di silangkan.
d.      Tidak steril waktu penyerbukan.


BAB 4
PENUTUP

Kesimpulan
Anggrek adalah jenis tanaman yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan memerlukan bantuan manusia maupun serangga. Dalam melakukan penyerbukan, dapat menggunakan anggrek berpollinaria (berperekat) dan berpollinia (tidak berperekat). Dan dalam menjaga terjadinya kegagalan dalam penyerbukan sebaiknya perlu diperhatikan jenis anggrek yang akan di serbukkan.


DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment