BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Bunga anggrek
adalah tanaman hermaphrodit, yaitu dalam satu bunga terdapat satu bunga jantan
dan betina.Namun begitu tanaman ini tidak bisa melakukan penyerbukan secara
mandiri. Hal ini terjadi karena letak sebuk sari yang berjauhan dan struktur
bunganya tidak memungkinkan tanaman ini untuk melakukan peneyerbukan sendiri.
Sehingga agar terjadi penyerbukan bunga anggrek memerlukan Pollinator,
bisa berupa serangga maupun bantuan manusia.
Salah
satu upaya untuk meningkatkan mutu bunga anggrek atau mendapatkan kultivar baru
adalah dengan menyilangkan antar tetua yang mempunyai
karakter-karakter tertentu. Untuk dapat melakukan kegiatan penyerbukan maka
langkah pertama adalah mengetahui morfologi dari bunga anggrek. Bunga Anggrek
terdiri dari tiga Sepal dan tiga Petal di mana salah satu Petal telah
termodifikasi menjadi Labellum atau lidah. Kebanyakan anggrek berkelamin
komplit (hemafrodit) yaitu alat kelamin jantan dan betina berada dalam satu
bunga yang letaknya berada di dalam Column. Tetapi ada juga yang terpisah
seperti antara lain pada Genus Catasetum, Cynoches, Mormodes,
yang memiliki satu alat kelamin pada satu bunga.
Perbanyakan generatif anggrek yaitu dengan biji. Biji
anggrek sangat kecil hampir seperti tepung dan dalam satu buah dihasilkan
jutaan biji dan tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanan. Oleh
karena itu, biji anggrek harus disemai pada media yang mengandung unsur hara
yang bisa segera digunakan oleh benih anggrek yang akan tumbuh. Syarat
pemilihan induk yang akan disilangakan antara lain : tanaman sehat dan
berperawakan kekar, umur kuntum bunga antara 4 hari setelah mekar dan umur tanaman
anggrek sudah mencapai 2 tahun - 4 tahun.
Penyerbukan
tidak selalu bisa berhasil, ada faktor tertentu yang mempengaruhi keberhasilan
penyerbukan tanaman anggrek, misalnya faktor lingkungan alam sekitar, tanaman
anggrek harus jauh dari perusak yang dapat mengacaukan atau membahayakan
kehidupan tanaman anggrek itu sendiri. Selain itu faktor cuaca juga
berpengaruh.
2.
Tujuan
a.
Mengetahui cara
penyerbukan buatan untuk tanaman anggrek.
b.
Mengetahui
struktur tanaman anggrek.
BAB 2
METODOLOGI
1.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang saya
pakai untuk penyerbukan pada bunga anggrek adalah sebagai berikut :
No
|
Alat
|
Bahan
|
1
|
Tusuk
gigi/ lidi
|
Bunga
Anggrek
|
2
|
Tisu
|
Kertas
tempel
|
3
|
Alat
tulis
|
|
4
|
Buku
|
|
|
|
|
2.
Waktu dan Tempat
Praktik penyerbukan ini
dilakukan pada pukul 11.30, hari kamis tanggal 25 April 2013 di Green house
dekat ruangan departemen teknologi benih Vedca Cianjur.
3.
Cara Kerja
a.
Buka alat kelamin bunga (gymnostemium) anggrek dengan
menggunakan tusuk gigi.
b. Gunakan
tusuk gigi untuk mengambil pollen dengan cara menempelkan tusuk gigi
pada lempeng perekat di putik bunga.
c. Letakkan
pollen di kepala putik atau stigma.
d. Berikan
label pada tanaman. Hal ini berguna sebagai penanda kepemilikan dan memberi
tanggal pelaksanaan dilakukannya praktik.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
Setelah praktikum penyerbukan ini saya
harus terus mengamati perubahan pada tanaman anggrek tersebut.
Pengamatan
dilakukan tiga kali dalam waktu dua minggu, pertama dua hari setelah praktikum
itu. Hasil pengamatan saya menunjukkan bahwa bunga anggrek menjadi layu
kecoklatan. Pengamatan selanjutnya menunjukkan hal yang sama. Lalu pada
pengamatan hari terakhir yaitu tanggal 9 Mei 2013 saya melihat bahwa tangkai
dari bunga anggrek layu dan kecoklatan, tangkai tersebut tidak mengembang
seperti pembuahan pada anggrek biasanya. Jadi saya berpendapat kalau anggrek
tersebut tidak berhasil untuk terjadi pembuahan pada bunga anggrek yang telah
saya bantu penyerbukannya.
2.
Pembahasan
Apabila
penyerbukan berhasil, bunga Anggrek yang telah diserbuki nantinya akan layu dan
bila tidak ada OPT, maka bakal buah tersebut akan terus berkembang menjadi
buah. Buah anggrek ada yang masak setelah tiga bulan sampai enam bulan atau
lebih. Buah yang masak akan merekah dengan dicirikan adanya perubahan warna
buah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan.
Pada hari
setelah dilakukan penyerbukan tanaman anggrek bunga terlihat layu kecoklatan
hal ini adalah hal alamiah yang terjadi pada tanaman ini.
Sedangkan
pada pengamatan berikutnya ditemukan bahwa tangkai tanaman anggrek tidak
mengembang, dan tangkainya membusuk.
Faktor-faktor
yang mungkin menyebabkan terjadinya kegagalan dalam penyerbukan:
a. Tanaman
anggrek tersebut kekurangan nutrisi.
b. Tanaman
tersebut tidak di siram.
c. Pada
satu tanaman semua Bunga di silangkan.
d. Tidak
steril waktu penyerbukan.
BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan
Anggrek
adalah jenis tanaman yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan
memerlukan bantuan manusia maupun serangga. Dalam melakukan penyerbukan, dapat
menggunakan anggrek berpollinaria (berperekat) dan berpollinia (tidak
berperekat). Dan dalam menjaga terjadinya kegagalan dalam penyerbukan sebaiknya
perlu diperhatikan jenis anggrek yang akan di serbukkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anakagronomy.com/2013/01/persilangan-tanaman-anggrek.html. (di akses pada
tanggal 1 mei 2013)
http://prayudimarta.wordpress.com/2012/06/15/laporan-praktikum-penyerbukan-tanaman-anggrek-vanda-douglass/ (di akses pada tanggal 1 mei 2013)
http://salmanfarisi17.blogspot.com/2013/03/penyerbukan-dan-persilangan-pada-anggrek_5669.html (di akses pada tanggal 1 mei 2013).
No comments:
Post a Comment