BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Dasar
Teori
Karbohidrat atau istilah kimianya
‘sakarida’ merupakan zat yang sangat penting untuk makhluk hidup. Zat ini
digunakan oleh tubuh untuk bahan bakar, cadangan makanan, serta bahan/materi
pembangun. Berdasarkan bentuk molekulnya, karbohidrat dapat dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu monosakarida, disakarida, polisakarida.
Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan),
dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Secara biokimia,
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok
karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa
sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat
molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam 3 golongan,
yaitu golongan monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
1)
Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat yang
sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja
dan tidak dapat di uraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi
karbohidrat lain. Monosakarida paling sederhana ialah gliseraldehida dan
dihidroksiaseton.
Gliseraldehida dapat disebut aldotriosa
karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus aldehida.
Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan
mempunyai gugus keton. Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut
tetrosa dengan rumus C4H8O4. Eritrosa adalah contoh aldetrosa dan eritrulosa
adalah suatu ketotetrosa. Pentose adalah monosakarida yang mempunyai lima atom
karbon.
Monosakarida yang penting lainnya ialah
: glukosa, fruktosa, galaktosa, pentosa. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan
sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya
terpolarisasi kearah kanan. Glukosa dihasilkan dalam reaksi antara
karbondioksida dalam air disebut fotosintesis dan glukosa yang terbentuk terus
digunakan untuk pembentukan amilum atau selulosa. Fruktosa adalah suatu
ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan
karenanya disebut juga levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida
mempunyai rasa manis. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada glukosa
dengan pereaksi selianoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena)
dalam asam HCl. Galaktosa, monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam. Umumnya
berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam
susu. Balaktosa mempunyai rasa kurang manis dari pada glukosa dan kurang larut
dalam air. Beberapa pentosa yang penting di antaranya ialah arobinosa, xilosa,
ribose dan 2-deoksiribosa
2)
Oligosakarida
Ialah karbohidrat yang tersusun dari dua
sampai sepuluh satuan monosakarida. Oligosakarida yang umum dalah disakarida,
yang terdiri atas dua satuan monosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi
monosakarida. Contoh: sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa Ialah ialah gula
yang kita kjenal sehari-hari baik yang berasal dari tebu maupun yang berasal
dari bity. Maltosa. Adalah dua disakarida yang terbentuk dari dua molekul
glukosa
3)
Polisakarida
Ialah karbohidrat yang tersusun lebih
dari sepuluh satuan monosakarida dan dapat berantai lurus dan bercabang.
Contohnya amilum, glikogen, dekstrin, dan sellulosa.
Sumber karbohidrat adalah padi-padian
(gandum dan beras) atau serealia, umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar),
jagung, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan dari sumber karbohidrat
adalah mie. bihun, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya.
Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur
umbi-umbian, seperti wortel dan kacang-kacangan relatif lebih banyak
mengandung karbohidrat daripada sayuran. Bahan makanan hewani seperti daging,
ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber
karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras,
jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.
B. Tujuan
1.
Mengetahui ada tidaknya monosakarida
dalam tanaman
2.
Menganalisis bahan yang mengandung amilosa,
amilopektin, disakarida dari tanaman
BAB 2
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Alat dan Bahan
No
|
Alat
|
Bahan
|
1
|
Gelas kimia
|
Iodin
|
2
|
Tabung reaksi
|
Benedict
|
3
|
Pipet tetes
|
Kentang
|
4
|
Pemanas reaksi
|
Wortel
|
5
|
Gelas ukur
|
Mentimun
|
6
|
Rak tabung reaksi
|
Jeruk
|
7
|
|
Bawang daun
|
8
|
|
Jagung
|
9
|
|
Mangga
|
10
|
|
Sawi
|
11
|
|
Labu
|
B. Cara Kerja
1. Uji Iodin
·
Potong bahan yang sudah disiapkan
·
Teteskan bahan kimia iod dengan
menggunakan pipet tetes ke bahan yang akan di uji, seperti kentang, wortel,
mentimun, jeruk, dst.
·
Perhatikan perubahan warna pada
bahan yang di teteskan iod
2. Uji Benedict
·
Tumbuk bahan yang akan di uji
·
Tambahkan air, tapi jangan terlalu
banyak
·
Lalu dimasukan ke dalam tabung
·
Teteskan bahan kimia benedict dengan
menggunakan pipet tetes
·
Lalu kocok dengan perlahan, supaya
cairannya tercampur
·
Masukkan tabung ke dalam gelas kimia
·
Lalu di panaskan menggunakan pemanas reaksi (tunggu sampai mendidih)
·
Setelah mendidih matikan
pemanas reaksinya
·
Kemudian ambil tabung reaksi
dan amati perubahan warnanya
·
Tuliskan perubahan warna yang
telah diamati
C. Hasil pengamatan
1. Uji Iodin
No
|
Nama Bahan
|
Bahan Kimia
|
Warna Asal
|
Warna Campuran
|
Volume/tingkat Warna
|
1
|
Kentang
|
Iod
|
Kuning
|
Biru
violet
|
+4
|
2
|
Wortel
|
Iod
|
Kuning
|
Biru
violet
|
+1
|
3
|
Mentimun
|
Iod
|
Hijau
|
Merah
|
+1
|
4
|
Jeruk
|
Iod
|
Kuning
|
Biru
violet
|
+1
|
5
|
Bawang
daun
|
Iod
|
Putih
|
Biru
violet
|
+1
|
6
|
Jagung
|
Iod
|
Kuning
|
Biru
violet
|
+4
|
7
|
Mangga
|
Iod
|
Kluning
|
Biru
violet
|
+1
|
8
|
Sawi
|
Iod
|
Putih
|
Biru
violet
|
+1
|
9
|
Labu
|
Iod
|
Putih
|
Biru
violet
|
+1
|
2. Uji Benedict
No
|
Bahan
|
Bahan Kimia
|
Warna
|
Endapan
|
||
Asal
|
Campuran
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Kentang
|
Benedict
|
Biru
|
|
|
V
|
2
|
Wortel
|
Benedict
|
Hijau
|
|
|
V
|
3
|
Mentimun
|
Benedict
|
Biru
|
|
|
V
|
4
|
Jeruk
|
Benedict
|
Hijau
|
|
|
V
|
5
|
Bawang
daun
|
Benedict
|
Biru
|
|
|
V
|
6
|
Jagung
|
Benedict
|
Hijau
|
|
V
|
|
7
|
Mangga
|
Benedict
|
Hijau
|
|
|
V
|
8
|
Sawi
|
Benedict
|
Hijau
|
|
|
V
|
9
|
Labu
|
Benedict
|
Biru
|
|
|
V
|
D. Diskusi
1. Soal
a.
Bahan-bahan pertanian apa yang
mengandung amilosa dan amilopektin, berikan contoh minimal 15!
b.
Bahan yang mengandung
monosakarida, berikan contoh minimal 15!
c.
Jelaskan mengapa uji
genetik/iodin itu penting?
2. Jawaban
a.
Singkong, kentang, jagung, ubi,
talas, sagu
b.
Gula
c.
Supaya dapat dibuktikan secara
langsung golongan karbohidrat. Dengan mengamati proses
perubahan-perubahan warnanya
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji Iodin
memberikan perubahan warna pada bahan yang sudah disiapkan dan hasilnya hampir
semua bahan setelah diteteskan iodin berubah warna menjadi Biru violet.
Sedangkan Uji Benedict memberikan hasil positif pada glukosa, fruktosa dan
sukrosa. Uji positif disertai dengan terbentuknya endapan merah bata.
B. Saran-saran
Sekian laporan
praktik ini kamibuat, untuk para pembaca kami mohon maaf jika laporan ini
kurang dari sempurna dan saya meminta saran-saran yang bersifat membangun
supaya ke depannya kami membuat laporan dapat lebih baik lagi, untuk semua
saran-saran dari pembaca akan kami pertimbangkan dan saran yang kami setujui
akan diterima untuk memperbaiki pembuatan laporan nanti ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ineusintiawati.blogspot.com/2011/11/uji-benedict_09.html
No comments:
Post a Comment