Selamat Datang di Blog Horti Fresh

Tuesday 29 January 2013

Laporan Analis Kualitatif Karbohidrat iodin dan benedict

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Dasar Teori
Karbohidrat atau istilah kimianya ‘sakarida’ merupakan zat yang sangat penting untuk makhluk hidup. Zat ini digunakan oleh tubuh untuk bahan bakar, cadangan makanan, serta bahan/materi pembangun. Berdasarkan bentuk molekulnya, karbohidrat dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu monosakarida, disakarida, polisakarida.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam 3 golongan, yaitu golongan monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
1)      Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat di uraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
Gliseraldehida dapat disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus aldehida. Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus keton. Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut tetrosa dengan rumus C4H8O4. Eritrosa adalah contoh aldetrosa dan eritrulosa adalah suatu ketotetrosa. Pentose adalah monosakarida yang mempunyai lima atom karbon.
Monosakarida yang penting lainnya ialah : glukosa, fruktosa, galaktosa, pentosa. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan. Glukosa dihasilkan dalam reaksi antara karbondioksida dalam air disebut fotosintesis dan glukosa yang terbentuk terus digunakan untuk pembentukan amilum atau selulosa. Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada glukosa dengan pereaksi selianoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam asam HCl. Galaktosa, monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Balaktosa mempunyai rasa kurang manis dari pada glukosa dan kurang larut dalam air. Beberapa pentosa yang penting di antaranya ialah arobinosa, xilosa, ribose dan 2-deoksiribosa
2)      Oligosakarida
Ialah karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh satuan monosakarida. Oligosakarida yang umum dalah disakarida, yang terdiri atas dua satuan monosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi monosakarida. Contoh: sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa Ialah ialah gula yang kita kjenal sehari-hari baik yang berasal dari tebu maupun yang berasal dari bity. Maltosa. Adalah dua disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa
3)      Polisakarida
Ialah karbohidrat yang tersusun lebih dari sepuluh satuan monosakarida dan dapat berantai lurus dan bercabang. Contohnya amilum, glikogen, dekstrin, dan sellulosa.
Sumber karbohidrat adalah padi-padian (gandum dan beras) atau serealia, umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), jagung, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan dari sumber karbohidrat adalah mie. bihun, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel  dan kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayuran. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui ada tidaknya monosakarida dalam tanaman
2.      Menganalisis bahan yang mengandung amilosa, amilopektin, disakarida dari tanaman


BAB 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Alat dan Bahan
No
Alat
Bahan
1
Gelas kimia
Iodin
2
Tabung reaksi
Benedict
3
Pipet tetes
Kentang
4
Pemanas reaksi
Wortel
5
Gelas ukur
Mentimun
6
Rak tabung reaksi
Jeruk
7

Bawang daun
8

Jagung
9

Mangga
10

Sawi
11

Labu

B.     Cara Kerja
1.      Uji Iodin
·         Potong bahan yang sudah disiapkan
·         Teteskan bahan kimia iod dengan menggunakan pipet tetes ke bahan yang akan di uji, seperti kentang, wortel, mentimun, jeruk, dst.
·         Perhatikan perubahan warna pada bahan yang di teteskan iod

2.      Uji Benedict
·         Tumbuk bahan yang akan di uji
·         Tambahkan air, tapi jangan terlalu banyak
·         Lalu dimasukan ke dalam tabung
·         Teteskan bahan kimia benedict dengan menggunakan pipet tetes
·         Lalu kocok dengan perlahan, supaya cairannya tercampur
·         Masukkan tabung ke dalam gelas kimia
·         Lalu di panaskan menggunakan pemanas reaksi (tunggu sampai mendidih)
·         Setelah mendidih matikan pemanas reaksinya
·         Kemudian ambil tabung reaksi dan amati perubahan warnanya
·         Tuliskan perubahan warna yang telah diamati

C.    Hasil pengamatan
1.      Uji Iodin
No
Nama Bahan
Bahan Kimia
Warna Asal
Warna Campuran
Volume/tingkat Warna
1
Kentang
Iod
Kuning
Biru violet
+4
2
Wortel
Iod
Kuning
Biru violet
+1
3
Mentimun
Iod
Hijau
Merah
+1
4
Jeruk
Iod
Kuning
Biru violet
+1
5
Bawang daun
Iod
Putih
Biru violet
+1
6
Jagung
Iod
Kuning
Biru violet
+4
7
Mangga
Iod
Kluning
Biru violet
+1
8
Sawi
Iod
Putih
Biru violet
+1
9
Labu
Iod
Putih
Biru violet
+1

2.      Uji Benedict
No
Bahan
Bahan Kimia
Warna
Endapan
Asal
Campuran
Ya
Tidak
1
Kentang
Benedict
Biru


V
2
Wortel
Benedict
Hijau


V
3
Mentimun
Benedict
Biru


V
4
Jeruk
Benedict
Hijau


V
5
Bawang daun
Benedict
Biru


V
6
Jagung
Benedict
Hijau

V

7
Mangga
Benedict
Hijau


V
8
Sawi
Benedict
Hijau


V
9
Labu
Benedict
Biru


V


D.    Diskusi
1.      Soal
a.       Bahan-bahan pertanian apa yang mengandung amilosa dan amilopektin, berikan contoh minimal 15!
b.      Bahan yang mengandung monosakarida, berikan contoh minimal 15!
c.       Jelaskan mengapa uji genetik/iodin itu penting?

2.      Jawaban
a.       Singkong, kentang, jagung, ubi, talas, sagu
b.      Gula
c.       Supaya dapat dibuktikan secara langsung golongan karbohidrat. Dengan mengamati proses perubahan-perubahan warnanya


BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Uji Iodin memberikan perubahan warna pada bahan yang sudah disiapkan dan hasilnya hampir semua bahan setelah diteteskan iodin berubah warna menjadi Biru violet. Sedangkan Uji Benedict memberikan hasil positif pada glukosa, fruktosa dan sukrosa. Uji positif disertai dengan terbentuknya endapan merah bata.
B.      Saran-saran
Sekian laporan praktik ini kamibuat, untuk para pembaca kami mohon maaf jika laporan ini kurang dari sempurna dan saya meminta saran-saran yang bersifat membangun supaya ke depannya kami membuat laporan dapat lebih baik lagi, untuk semua saran-saran dari pembaca akan kami pertimbangkan dan saran yang kami setujui akan diterima untuk memperbaiki pembuatan laporan nanti ke depannya.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.rismaka.net/2009/06/karbohidrat-pada-uji-kualitatif.html
http://ineusintiawati.blogspot.com/2011/11/uji-benedict_09.html

No comments:

Post a Comment