BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahan tanaman mengandung unsur makro dan
mikro nutrient. Unsur mikro nutrient terdiri dari vitamin, hormone dan
garam-garam mineral. Unsur makro terdidi dari karbohidrat, lemak dan protein.
Lemak dalam bahan tanaman terdiri dari asam lemak dan gliserol. Asam lemak ada
yang jenuh dan ada asam lemak yang tidak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam
lemak yang tidak mengandung ikatan rangkap. Asam lemak yang tidak jenuh adalah
asam yang mengandung ikatan rangkap. Lemak dibedakan dengan minyak. Minyak
berwujud cair pada suhu kamar sedangkan lemak berbentuk padat.
Untuk mengetahui ada tidaknya lemak
dalam bahan makanan bisa dilakukan dengan menggunakan kertas saring yang
dikenakan pada bahan hasil pertanian yang telah dihancurkan. Apabila ada lemak
atau minyak maka setelah kertas saring tersebut dikeringkan dengan oven akan
membekas.
B.
Tujuan
1.
Dapat
mengidentifikasi adanya minyak / lemak pada bagian tanaman
2.
Dapat mengetahui
tanaman yang berminyak / lemak dan tanaman yang tidak berminyak / berlemak
C.
Alat dan Bahan
NO
|
ALAT
|
BAHAN
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Plantae
pengamat
Mortar 2
Pisau
Parut
Pipet
Petridish
|
Wortel
Pisang
Sawi
Cesin
Buncis
Kol/Kubis
Bayam
Kacang tanah
Kacang merah
Lobak
|
D.
Cara kerja
a.
Identifikasi
lemak / minyak tanaman pada buah
1.
kupas buah yang
disediakan ( pisang, tomat )
2.
hancurkan daging
buah tersebut
3.
Potonglah kertas
saring dan diberi kode sampel yang diamati
4.
Tekan potongan
kertas saring diatas hancurkan bahan tanaman
5.
Keringkan dengan
oven. Jika ada noda minyak pada kertas saring tersebut maka mebuktikan bahwa
bahan hasil pertanian tersebut mengandung minyak.
b.
Identifikasi
lemak / minyak tanaman pada sayur
1.
Hancurkan
sayuran-sayuran yang ada
2.
Potonglah kertas
saring dan diberi kode sampel yang diamati
3.
Tekan potongan
kertas saring diatas hancuran bahan tanaman
4.
Keringkan dengan
oven. Jika ada noda minyak pada kertas saring tersebut maka mebuktikan bahwa
bahan hasil pertanian tersebut mengandung minyak.
c.
Identifikasi
lemak / minyak tanaman pada komponen lain bahan tanaman
1.
Hancurkan
sayuran-sayuran yang ada
2.
Potonglah kertas
saring dan diberi kode sampel yang diamati
3.
Tekan potongan
kertas saring diatas hancuran bahan tanaman
4.
Keringkan dengan
oven. Jika ada noda minyak pada kertas saring tersebut maka mebuktikan bahwa
bahan hasil pertanian tersebut mengandung minyak.
BAB 2
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Bagian tanaman
|
Lemak
Ya/tidak
|
Bagian tanaman
|
Lemak
Ya/tidak
|
Bagian tanaman
|
Lemak
Ya/tidak
|
Daging buah
pisang
|
++
|
Daun sawi
|
-
|
Wortel
|
+
|
Daging buah
tomat
|
+
|
Daun cesin
|
+
|
Buncis
|
-
|
Daging buah
jagung
|
+
|
Daun kobis
|
-
|
Lobak
|
+
|
Daging buah
singkong
|
+
|
|
|
Kacang tanah
|
++++
|
|
|
|
|
Kacang merah
|
++++
|
|
|
|
|
Tauge
|
++
|
|
|
|
|
Labu siam
|
-
|
|
|
|
|
Timun
|
-
|
B.
Pembahasan
Asam lemak (bahasa Inggris:
fatty acid) adalah senyawa alifatik
dengan gugus karboksil. Bersama-sama dengan gliserol,
asam lemak merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan
bahan baku untuk semua lipid pada makhluk hidup. Asam ini mudah dijumpai dalam
minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya.
Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (sebagai lemak yang
terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
Pada daun
hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi di kloroplas.
Pada bagian lain tumbuhan dan pada sel hewan (dan manusia), asam lemak dibuat
di sitosol.
Proses esterifikasi (pengikatan menjadi lipida) umumnya
terjadi pada sitoplasma, dan minyak (atau lemak) disimpan pada oleosom. Banyak spesies tanaman
menyimpan lemak pada bijinya (biasanya pada bagian kotiledon)
yang ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain. Beberapa tanaman
penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas, kacang tanah, jarak, raps/kanola, kelapa, kelapa
sawit, jagung
dan zaitun.
Proses
biokimia sintesis asam lemak pada hewan dan tumbuhan relatif sama. Berbeda
dengan tumbuhan, yang mampu membuat sendiri kebutuhan asam lemaknya, hewan
kadang kala tidak mampu memproduksi atau mencukupi kebutuhan asam lemak
tertentu. Asam lemak yang harus dipasok dari luar ini dikenal sebagai asam lemak esensial karena organisme yang
memerlukan tidak memiliki cukup enzim untuk membentuknya.
Biosintesis
asam lemak alami merupakan cabang dari daur Calvin, yang memproduksi glukosa dan asetil-KoA.
Proses berikut ini terjadi pada daun hijau tumbuh-tumbuhan dan memiliki
sejumlah variasi.
Kompleks-enzim asilsintase III
(KAS-III) memadukan malonil-ACP (3C) dan asetil-KoA (2C) menjadi butiril-ACP (4C) melalui empat
tahap (kondensasi, reduksi, dehidrasi, reduksi) yang masing-masing memiliki
enzim tersendiri.
Pemanjangan
selanjutnya dilakukan secara bertahap, 2C setiap tahapnya, menggunakan
malonil-KoA, oleh KAS-I atau KAS-IV. KAS-I melakukan pemanjangan hingga 16C,
sementara KAS-IV hanya mencapai 10C. Mulai dari 8C, di setiap tahap pemanjangan
gugus ACP dapat dilepas oleh enzim tioesterase untuk menghasilkan asam lemak
jenuh bebas dan ACP. Asam lemak bebas ini kemudian dikeluarkan dari kloroplas
untuk diproses lebih lanjut di sitoplasma, yang dapat berupa pembentukan ikatan ganda
atau esterifikasi dengan gliserol
menjadi trigliserida
(minyak atau lemak).
Pemanjangan
lebih lanjut hanya terjadi bila terdapat KAS-II di kloroplas, yang memanjangkan
palmitil-ACP (16C) menjadi stearil-ACP (18C). Enzim Δ9-desaturase kemudian
membentuk ikatan ganda, menghasilkan oleil-ACP. Enzim tioesterase lalu melepas
gugus ACP dari oleat. Selanjutnya, oleat keluar dari kloroplas untuk mengalami
perpanjangan lebih lanjut.
C.
Diskusi
Soal:
1.
Jelaskan mengapa
bagian tanaman mempunyai kandungan lemak/minyak yang berbeda-beda? Jelaskan
faktor yang mempengaruhi ada tidaknya lemak atau minyak pada bagian tanaman?
2.
Minyak dalam sel
bahan tanaman berada dimana? Jelaskan!
3.
Kebanyakan dari
kacang-kacangan mengandung minyak tinggi. Benarkah?
4.
Buah apa yang mengandung
minyak tinggi?
5.
Sayur apa yang
mengandung minyak tinggi?
Jawaban Diskusi:
1.
Karena tempat
menyimpan cadangan makanannya juga berbeda-beda. Dan yang mempengaruhi ada
tidaknya lemak dapat di lihat dari tanaman tersebut, karena dalam tanaman ada
yang mempunyai cadangan makanan yang banyak dan yang sedikit.
2.
Sitoplasma,
karena dalam sitoplasma terdapat cairan sitosol yang tersusun atas
air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion.
3.
Benar, karena
cadangan makanannya berada di biji
4.
Buah pisang
5.
Tauge
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
uji praktik mengidentifikasi lemak/minyak pada tanaman dapat di simpulkan bahwa bagian tanaman kacang-kacangan
mempunyai lemak/minyak yang sangat tinggi. karena menyimpan cadangan makanan
pada bijinya, sedangkan pada daun-daunan, hanya daun cesin yang memiliki
lemak/minyak. Itupun lemak yang diperolehnya tidak tinggi, hanya sedikit.
B.
Saran-saran
Dalam praktik ini, kami menyarankan
agar setiap kelompok harus mengamati dengan benar dan sambil dilihat ke sinar
cahaya, supaya hasilnya (lemak) terlihat jelas.
DAFTAR PUSTAKA
staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/analisis%20lipid.pdf
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2192165-sitoplasma-dan-fungsi-sitoplasma/
No comments:
Post a Comment