Daur Biogeokimia
Rangkaian perubahan bentuk
unsur-unsur kimia yang melibatkan komponen-komponen biotik dan abiotik dari ekosistem
Daur Unsur Kimia dalam Ekosistem
- Proses biologis dan geologis mengubah unsur-unsur kimia dari bentuk organik dan anorganik
Model umum dari daur
kimia.
Terdapat 4 kelompok
utama unsur kimia dan proses-proses yang mengubahnya.
Kelompok utama
disifatkan oleh bentuk unsur (organik atau anorganik) dan ketersediaannya bagi
mahluk hidup.
Daur air, bukan daur
Biogeokimia, karena perubahan yang terjadi adalah perubahan fisis.
Daur
Karbon
•
Kesetimbangan antara fotosintesis dan
respirasi sel
•
Secara umum dan alami setimbang
•
Aktifitas manusia meningkatkan kandungan
CO2 di atmosfer
Perubahan pada Daur Karbon: Efek Rumah Kaca
(Peningkatan kandungan CO2 atmosfer dan suhu)
Sebab:
1) Pembakaran bahan bakar fosil
2) Penebangan hutan
Akibat:
1) Kandungan CO2 di atmosfer meningkat,
panas matahari yang terjebak di atmosfer meningkat.
2) Suhu meningkat.
Daur Nitrogen
–
Nitrogen memasuki ekosistem melalui 2
jalur alami.
•
Melalui hujan dan debu nitrogen.
•
Melalui fiksasi nitrogen, yang
dilakukan oleh mikroba prokariotik dengan kemampuan mengubah N2
menjadi senyawa yang dapat digunakan untuk mensintesis senyawa organik
bernitrogen seperti asam amino.
–
Sumber utama:
–
atmosfer (80%)
–
tanaman
–
bahan organik tanah
Industri pupuk nitrogen kimiawi menyumbang pada daur
nitrogen di alam.
–
Hasil dari fiksasi nitrogen adalah
amonia, yang di dalam tanah akan berubah menjadi amonium setelah mengalami
penambahan ion H + (amonifikasi), yang dapat digunakan oleh
tanaman.
•
Beberapa bakteri aerob dapat
mengoksidasi amonium menjadi nitrat, melalui proses yang disebut nitrifikasi.
•
Nitrat juga dapat digunakan oleh
tanaman.
•
Beberapa bakteri dapat menggunakan
oksigen dari nitrat dan melepaskan N2 ke udara (denitrifikasi).
Daur Fosfor
–
Organisme membutuhkan fosfor untuk
banyak hal.
–
Daur fosfor lebih sederhana daripada
daur-daur lainnya karena daur fosfor tidak melibatkan atmosfer.
•
Fosfor hanya ada dalam bentuk fosfat,
yang diserap tanaman dan digunakan untuk sintesis senyawa organik.
–
Humus dan partikel tanah mengikat
fosfat, hal ini menyebabkan daur fosfat bersifat lokal.
Sumber utama
–
batuan
–
Bahan organik tanah
–
tanaman
–
PO4- dalam tanah
Input: pelapukan batuan
Output: fiksasi mineral, pelindian
Daur N dan P
•
Titik perhatian:
–
ketersediaan sebagai faktor pembatas
–
dekomposisi membatasi ketersediaan
- Kecepatan dekomposisi bahan organik menentukan kecepatan pendauran unsur
Kecepatan unsur-unsur
kimia didaurkan di dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh kecepatan
dekomposisi bahan yang mengandungnya.
- Dekomposisi dapat terjadi dalam jangka waktu 50 tahun di daerah tundra. Di daerah tropis dibutuhkan waktu yang lebih pendek.
- Kecepatan penyerapan unsur-unsur kimia dari dalam tanah oleh tanaman pada suatu ekosistem yang mempunyai kandungan unsur-unsur kimia yang berbeda juga beragam.
- Pendauran unsur sangat dikendalikan oleh tanaman
Hasil penelitian
long-term ecological research (LTER) di Hubbard Brook Experimental Forest
sejak 1963.
–
Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa
terjadi daur internal dalam ekosistem darat sehingga terjadi konservasi unsur
hara.
–
Daerah yang tanamannya dihabiskan dengan
penebangan dan penyemprotan herbisida digunakan untuk mempelajari pengaruh
tanaman terhadap kandungan unsur hara tanah.
–
Perlu penambahan pupuk nitrogen kimiawi untuk
menumbuhkan tanaman
Perubahan pada Daur N dan P
•
Masukan besar-besaran N dan P tersedia
oleh aktifitas manusia melalui:
–
Pemupukan dan erosi
–
Limbah industri dan rumah tangga
–
Pembakaran bahan bakar fosil -
melepaskan NOx
–
Penggundulan hutan
Eutrofikasi
- Peningkatan kandungan N and P tersedia
- Perkembangan alga meningkat (hijau)
- Kematian alga meningkatkan endapan
- Peningkatan dekomposisi
- Oksigen menurun
- Kondisi anaerobik membunuh ikan dan hewan lain
Perubahan Biogeokimia Lainnya
Hujan asam
•
Terutama disebabkan oleh pembakaran
bahan bakar fosil
•
Melepaskan oksida sulfur dan oksida
nitrogen
•
Bereaksi dengan air di atmosfer
membentuk asam sulfat dan asam nitrat
•
Jatuh kembali sebagai air hujan yang
bersifat masam (pH<5,6).
•
Membunuh tanaman dan hewan, merusakkan
bangunan.
Penipisan ozon
•
Tidak terkait dengan peningkatan
kandungan CO2 atmosfer !!
•
Terkait bahan pencemar yang mengandung
khlorin (CFC yang digunakan untuk pendingin dan botol semprot) mengurangi
kandungan ozon, yang berfungsi menahan radiasi sinar UV
•
Mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan
tanaman dan lingkungan.
No comments:
Post a Comment