Selamat Datang di Blog Horti Fresh

Friday, 12 April 2013

Tanah Masam Dan Pengapuran


Tanah Masam:
                                                pH = - log [H+]
         Low pH (< 6) à kl 50% tanah di Indonesia
         Telah mengalami pencucian berat, pelapukan lanjut
         Colloids dominated by H+, Al3+,
         Low base saturation espec. Ca-dd
         Most nutrients cannot be available
         Affects (most of) plant growth
         Generally at high rainfall or humic tropic
         At soils continuously fertilized by ZA or Amonium
         Dominated by paku-pakuan
         Could be improved by adding Ca
Proses Terjadinya Tanah Masam
         Pada daerah ber CH tinggi basa tercuci dari komplek jerapan dan hilang melalui air drainase.  Pada saat ini tinggalah kation H dan Al yang dominan à penyebab tanah ber-Rx masam
         Pada tanah sangat masam ion Al sangat larut dominasi komplek jerapan dan seimbang dengan larutan. Al mudah terhidrolisis dalam larutan sehingga penyumbang ion H àmisel-Al à Al3+, Al3+ + H2O à Al(OH) 2+ + H+
         Sumber kemasaman lain: Hasil dekomposisi BO dan oksidasi senyawa pirit
         Kemasaman: aktif (ion H dalam larutan), kemasaman cadangan (ion H terjerap).
Potensi Tanah Masam di Indonesia
         Tanah masam utama: Podzolik (=Ultisols) ; 38.401 juta ha.
         Tanah masam lain: Latosol, Alluvial sebagian, Podzol, Gambut
         Berpotensi besar untuk perluasan lahan pertanian di Indonesia or dunia
         Ultisol à sifat kimia jelek, sifat fisika sebagian jelek esp. stabilitas aggregat rendah tapi drainase baik à kapur, pupuk, BO
         Oxisol à sifat kimia jelek, sifat fisika bagus esp struktur mantap, aerase-drainase baik à + kapur, pupuk, (BO)
         Histosol à sifat fisika-kimia jelek,  ciri khas jenuh air (drainase jelek), pH sangat rendah à masih bisa dijadikan lahan sawah dan pertanian tanaman semusim (palawija) à membuat saluran drainase
         Entisol à kimia tergantung bahan asal, fisika sebagian jenuh air, dan struktur tidak stabil à sawah, palawija
Masalah Tanah Masam
         Hara Ca, Mg kurang
         Unsur P kurang tersedia
         Kurang Mo
         Fiksasi N oleh kacang-kacangan terhambat
         Kandungan Fe dan Mn sering berlebihan, sehingga meracun tanaman
         Kelarutan Al sering sangat tinggi, sehingga merupakan faktor penghambat utama pertumbuhan tanaman pada tanah masam
Masalah tanah masam bisa diatasi dengan PENGAPURAN
Pengaruh jelek Al
Efek
         Pertumbuhan dan perpanjangan akar terhambat
         Pembentukan akar lateral dan bulu akar terhalang
         Mengurangi pembentukan DNA, RNA, dan ADP
         Menghambat pembelahan sel
         Mengurangi serapan hara: P, Ca, Mg, K, Fe, Mn, Cu, dan Zn
Gejala
         Akar tumbuh gemuk n pendek
         Dinding sel akar menebal n kaku
         Akar cabang sedikit dan tanpa bulu akar
         Akar cendrung tumbuh keatas
         Pertumbuhan bagian atas sangat buruk
         Daun muda sukar membuka dan mudah gugur
         Sehingga produksi rendah atau tanpa hasil at all
Pengapuran
         Aims: to eliminate bad effects of low pH (or neutralize acid soil) or to reduce H+ concentration in soil solution and H+ and Al-exch on soil colloids
         Yang dinetralisasi bukan hanya kemasaman aktif tapi juga cadangan, karena selalu seimbang. Contoh: untuk menaikkan pH larutan 7 à butuh kapur 0.02 kg/ha (pH 6), 0.2 kg/ha (pH 5), 2 kg/ha (pH 4), tapi kenyataan kita butuh kapur sampai ton/ha.
         Khusus di daerah tropik, tujuannya: a) untuk meniadakan pengaruh meracun Al, dan menyediakan hara Ca bagi tanaman
         Dua kation utama untuk menaikan pH : Ca , Mg
         Bahan Kapur Pertanian:
        Karbonat CaCO3, Ca Mg (CO3)2
        Oksida: CaO, MgO
        Hidroksida: Ca(OH)2, Mg(OH)2
Jaminan Mutu Kapur
        Mutu Kimia: didasarkan pada kandungan CaO bahan. Daya netralisasi CaCO3 yang mengandung 56% CaO yaitu 100%.
        Kehalusan: menentukan cepat/lambatnya Rx kapur dalam tanah.  Ukuran yang disarankan: 100% lolos 20 mesh, atau 50% lolos 80-100 mesh
Reaksi Netralisasi Kemasaman dengan Kapur
Rx as following:
        CaCO3 à Ca2+ + CO3 2-
        Misel H-H + CO3 2-à misel + H2CO3
        Misel + Ca2+ à Misel Ca or
Manfaat Pengapuran
        Terhadap Sifat Ciri Tanah: mempengaruhi sifat fisika (struktur), kimia (pH dan Ca tanah naik, Al-dd dan Kj-Al turun), biologi tanah (tdk lansung, tapi melalui peningkatan pH: tersedia beberapa hara bagi mikroba, populasi dan aktifitas mikroba meningkat dengan penambahan kapur)
        Pertumbuhan dan Produksi tanaman:
        Langsung: sumber hara Ca dan Mg (macro-essential).  Kalau tak ada Al dan pH rendah, mungkin Ca dan Mg tidak terlalu masalah dalam produksi
        Tidak Lansung: perbaikan ciri kimia (naiknya pH, Ca, Mg, dan penurunan unsur beracun Al), fisika (perbaikan struktur), dan biologi (aktifitas mikroba meninghkat)  tanah, menciptakan zone perakaran yang kondusif bagi pertumbuhan akar.  Akar tumbuh baik, serapan hara meningkat, produksi bertambah.
Penentuan Kebutuhan kapur: didasarkan 2 hal:
        Tanaman yang akan diusahakan
        Jumlah Al yang harus ditekan untuk pertumbuhan maksimum, eg. 1,5 x Al-dd
Kebutuhan kapur beberapa tanaman :
         Kedelai 1.5 Al-dd (tol 20% kj Al)
         Padi gogo 1.25 x Al-dd
         Jagung: 0.5 x Al-dd
         Kc tanah 0.75 x Al-dd
Cara Pemberian Kapur
         Sebar merata di permukaan tanah, sebelum hujan, lalu dicangkul agar tercampur dengan tanah dan lbh cepat bereaksi, juga tercampur dengan tanah lapisan bawah
         Menentukan tkt keberhasilan dan keefisienan pengapuran
         Ada 3 faktor utama yang harus dieprtimbangkan:
         Macam dan kualitas bahan kapur
         Kehalusan bahan kapur
         Waktu dan cara pemberian
Rumus Kebutuhan kapur:
            Bila dalam tanah ada 1 me Al-dd, maka untuk menetralisirnya dengan dosis 1 x Al-dd dibutuhkan kapur 1 ton CaCO3 /ha
Perhitungan:
    Untuk 1 me Al harus diganti dengan 1 me Ca = 20 mg Ca.  Jika 1 ha tanah sampai kedalaman 20 cm dan BV kl 1 g/cm3, maka jumlah Ca yang dibutuhkan = 20 mg/100 g x 2.106 kg=200 mg/kg x 2.106 kg=400 x 106 mg = 400 kg Ca/ha.  Jika yang dipakai CaCO3, maka kebutuhannya = BM (CaCO3/Ca) x 400 kg = 1000 kg/ha = 1 ton CaCO3/ha
Berapa kg CaO dibutuhkan?
    kg CaO = BM(CaO/CaCO3) x 1000 kg = 56/100 x 1000 = 560 kg

No comments:

Post a Comment