Tanah Masam:
pH
= - log [H+]
•
Low pH (< 6) à
kl 50% tanah di Indonesia
•
Telah mengalami pencucian berat,
pelapukan lanjut
•
Colloids dominated by H+, Al3+,
•
Low base saturation espec. Ca-dd
•
Most nutrients cannot be available
•
Affects (most of) plant growth
•
Generally at high rainfall or humic
tropic
•
At soils continuously fertilized by ZA
or Amonium
•
Dominated by paku-pakuan
•
Could be improved by adding Ca
Proses
Terjadinya Tanah Masam
•
Pada daerah ber CH tinggi basa tercuci
dari komplek jerapan dan hilang melalui air drainase. Pada saat ini tinggalah kation H dan Al yang
dominan à
penyebab tanah ber-Rx masam
•
Pada tanah sangat masam ion Al sangat
larut dominasi komplek jerapan dan seimbang dengan larutan. Al mudah
terhidrolisis dalam larutan sehingga penyumbang ion H àmisel-Al
à
Al3+, Al3+ + H2O à Al(OH) 2+
+ H+
•
Sumber kemasaman lain: Hasil dekomposisi
BO dan oksidasi senyawa pirit
•
Kemasaman: aktif (ion H dalam larutan),
kemasaman cadangan (ion H terjerap).
Potensi
Tanah Masam di Indonesia
•
Tanah masam utama: Podzolik (=Ultisols)
; 38.401 juta ha.
•
Tanah masam lain: Latosol, Alluvial
sebagian, Podzol, Gambut
•
Berpotensi besar untuk perluasan lahan
pertanian di Indonesia or dunia
•
Ultisol à sifat kimia
jelek, sifat fisika sebagian jelek esp. stabilitas aggregat rendah tapi
drainase baik à
kapur, pupuk, BO
•
Oxisol à sifat kimia
jelek, sifat fisika bagus esp struktur mantap, aerase-drainase baik à
+ kapur, pupuk, (BO)
•
Histosol à sifat
fisika-kimia jelek, ciri khas jenuh air
(drainase jelek), pH sangat rendah à masih bisa
dijadikan lahan sawah dan pertanian tanaman semusim (palawija) à
membuat saluran drainase
•
Entisol à kimia
tergantung bahan asal, fisika sebagian jenuh air, dan struktur tidak stabil à
sawah, palawija
Masalah
Tanah Masam
•
Hara Ca, Mg kurang
•
Unsur P kurang tersedia
•
Kurang Mo
•
Fiksasi N oleh kacang-kacangan terhambat
•
Kandungan Fe dan Mn sering berlebihan, sehingga
meracun tanaman
•
Kelarutan Al sering sangat tinggi, sehingga
merupakan faktor penghambat utama pertumbuhan tanaman pada tanah masam
Masalah tanah masam bisa diatasi dengan PENGAPURAN
Pengaruh jelek Al
Efek
•
Pertumbuhan dan perpanjangan akar
terhambat
•
Pembentukan akar lateral dan bulu akar
terhalang
•
Mengurangi pembentukan DNA, RNA, dan ADP
•
Menghambat pembelahan sel
•
Mengurangi serapan hara: P, Ca, Mg, K,
Fe, Mn, Cu, dan Zn
Gejala
•
Akar tumbuh gemuk n pendek
•
Dinding sel akar menebal n kaku
•
Akar cabang sedikit dan tanpa bulu akar
•
Akar cendrung tumbuh keatas
•
Pertumbuhan bagian atas sangat buruk
•
Daun muda sukar membuka dan mudah gugur
•
Sehingga produksi rendah atau tanpa
hasil at all
Pengapuran
•
Aims: to eliminate bad effects of low pH
(or neutralize acid soil) or to reduce H+ concentration in soil solution and H+
and Al-exch on soil colloids
•
Yang dinetralisasi bukan hanya kemasaman
aktif tapi juga cadangan, karena selalu seimbang. Contoh: untuk menaikkan pH
larutan 7 à
butuh kapur 0.02 kg/ha (pH 6), 0.2 kg/ha (pH 5), 2 kg/ha (pH 4), tapi kenyataan
kita butuh kapur sampai ton/ha.
•
Khusus di daerah tropik, tujuannya: a)
untuk meniadakan pengaruh meracun Al, dan menyediakan hara Ca bagi tanaman
•
Dua kation utama untuk menaikan pH : Ca
, Mg
•
Bahan Kapur Pertanian:
–
Karbonat CaCO3, Ca Mg (CO3)2
–
Oksida: CaO, MgO
–
Hidroksida: Ca(OH)2, Mg(OH)2
Jaminan Mutu Kapur
–
Mutu Kimia: didasarkan pada kandungan
CaO bahan. Daya netralisasi CaCO3 yang mengandung 56% CaO yaitu 100%.
–
Kehalusan: menentukan cepat/lambatnya Rx
kapur dalam tanah. Ukuran yang
disarankan: 100% lolos 20 mesh, atau 50% lolos 80-100 mesh
Reaksi Netralisasi
Kemasaman dengan Kapur
Rx as following:
–
CaCO3 à
Ca2+ + CO3 2-
–
Misel H-H + CO3 2-à
misel + H2CO3
–
Misel + Ca2+ à
Misel Ca or
Manfaat Pengapuran
–
Terhadap Sifat Ciri Tanah:
mempengaruhi sifat fisika (struktur), kimia (pH dan Ca tanah naik, Al-dd dan
Kj-Al turun), biologi tanah (tdk lansung, tapi melalui peningkatan pH: tersedia
beberapa hara bagi mikroba, populasi dan aktifitas mikroba meningkat dengan
penambahan kapur)
–
Pertumbuhan dan Produksi tanaman:
–
Langsung: sumber hara Ca dan Mg
(macro-essential). Kalau tak ada Al dan
pH rendah, mungkin Ca dan Mg tidak terlalu masalah dalam produksi
–
Tidak Lansung: perbaikan ciri kimia
(naiknya pH, Ca, Mg, dan penurunan unsur beracun Al), fisika (perbaikan
struktur), dan biologi (aktifitas mikroba meninghkat) tanah, menciptakan zone perakaran yang
kondusif bagi pertumbuhan akar. Akar
tumbuh baik, serapan hara meningkat, produksi bertambah.
Penentuan Kebutuhan
kapur: didasarkan 2 hal:
–
Tanaman yang akan diusahakan
–
Jumlah Al yang harus ditekan untuk
pertumbuhan maksimum, eg. 1,5 x Al-dd
Kebutuhan kapur
beberapa tanaman :
•
Kedelai 1.5 Al-dd (tol 20% kj Al)
•
Padi gogo 1.25 x Al-dd
•
Jagung: 0.5 x Al-dd
•
Kc tanah 0.75 x Al-dd
Cara Pemberian Kapur
•
Sebar merata di permukaan tanah, sebelum
hujan, lalu dicangkul agar tercampur dengan tanah dan lbh cepat bereaksi, juga
tercampur dengan tanah lapisan bawah
•
Menentukan tkt keberhasilan dan
keefisienan pengapuran
•
Ada 3 faktor utama yang harus
dieprtimbangkan:
•
Macam dan kualitas bahan kapur
•
Kehalusan bahan kapur
•
Waktu dan cara pemberian
Rumus
Kebutuhan kapur:
Bila
dalam tanah ada 1 me Al-dd, maka untuk menetralisirnya dengan dosis 1 x Al-dd
dibutuhkan kapur 1 ton CaCO3 /ha
Perhitungan:
Untuk 1 me
Al harus diganti dengan 1 me Ca = 20 mg Ca.
Jika 1 ha tanah sampai kedalaman 20 cm dan BV kl 1 g/cm3, maka jumlah Ca
yang dibutuhkan = 20 mg/100 g x 2.106 kg=200 mg/kg x 2.106
kg=400 x 106 mg = 400 kg Ca/ha.
Jika yang dipakai CaCO3, maka kebutuhannya = BM (CaCO3/Ca)
x 400 kg = 1000 kg/ha = 1 ton CaCO3/ha
Berapa kg CaO dibutuhkan?
kg CaO =
BM(CaO/CaCO3) x 1000 kg = 56/100 x 1000 = 560 kg
No comments:
Post a Comment