FUNGSI
AIR
•
Penyusun
tubuh tanaman (70%-90%)
•
Pelarut
dan medium reaksi biokimia
•
Media transport senyawa
•
Memberikan
turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel)
•
Bahan
baku fotosintesis
•
Menjaga
suhu tanaman supaya konstan
Beberapa peranan yang menguntungkan dari air dalam tanah adalah
•
Sebagai pelarut dan pembawa ion-ion hara dari rhizosfer
ke dalam akar tanaman
•
Sebagai agen pemicu pelapukan bahan induk , perkembangan
tanah dan differensi horison
•
Sebagai pelarut dan pemicu reaksi kimia dalam penyediaan
hara yaitu dari hara tidak tersedia menjadi hara yang tersedia bagi akar
tanaman
•
Sebagai pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah
•
Sebagai stabilisator temperatur tanah
•
Mempermudah dalam pengolahan tanah
Bentuk Air Tersedia
•
Air
kapiler, terletak antara titik layu tetap (batas bawah) dan kapasitas lapangan
(batas atas)
•
Air
tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari titik layu tetap) dan air
gravitasi (di atas kapasitas lapangan)
Air pada Kap. Lapangan
Menguntungkan
•
Adanya
imbangan antara pori makro dg mikro
•
Sebagian
besar nutrisi dalam bentuk terlarut
•
Permukaan
akar memiliki luasan terbesar untuk menjalankan proses difusi ion dan aliran
masa ion
•
Air
hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat infiltrasi, mengisi pori mikro tanah,
tertahan sebagai lengas
•
Air
tanah memiliki energi kinetik dan potensial
•
Energi
kinetik sangat rendah, bergerak sangat lambat
•
Status
air tanah digambarkan oleh kandungan lengas
•
Status
air tanah tergantung pada tekstur dan struktur tanah
Kapasitas Lapangan
•
Seluruh
pori mikro terisi air
•
Batas
atas air tersedia bagi tanaman
•
Diukur
berdasarkan kandungan lengas setelah tanah jenuh dibiarkan bebas terdrainasi
selama 2 – 3 hari
•
Cara
lain: ditentukan pada tanah jenuh yang mengalami tekanan pada 0.01 Mpa
(pasiran) – 0.033 Mpa (lempungan)
Titik Layu Tetap/permanen
•
Air
yang ada berupa air higroskopis
•
Batas
bawah air tersedia
•
Ditentukan
dengan mengukur kandungan lengas pada saat tanaman indikator layu, dan tidak
dapat segar kembali setelah dibiarkan semalam di udara basah
•
Cara
lain: dengan mengukur kandungan lengas dari tanah jenuh setelah diberi tekanan
1.5 Mpa di alat piring tekan
•
Titik
layu tetap bukan merupakan tetapan tanah, lebih merupakan tetapan tanaman
•
Titik
layu tetap lebih tergantung pada tekanan turgor sel-sel tanaman. Tekanan turgor
dipengaruhi oleh komponen osmotik daun, cuaca yang mempengaruhi transpirasi dan
komponen yang mempengaruhi ketersediaan air tanah
•
Tidak
ada batas bawah ketersediaan air yang tegas untuk berbagai tanaman
Air Membatasi Pertumbuhan
•
Jumlahnya
terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi
•
Jumlahnya
terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan
•
Diperlukan
upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melalui pembuatan saluran
drainase (mencegah terjadinya genangan) maupun saluran irigasi (mencegah
cekaman kekeringan)
Genangan
•
Kandungan
lengas tanah di atas kapasitas lapangan
•
Menimbulkan
dampak yang buruk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
•
Dampak
genangan: menurunkan pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan
menurunnya ketersediaan O2 bagi akar, menghambat pasokan O2
bagi akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar dari pori tanah maupun
menghambat laju difusi)
•
Pada
kondisi genangan, < 10% volume pori yang berisi udara
•
Sebagian
besar tanaman pertumbuhan akarnya terhambat bila < 10% volume pori yang
berisi udara dan laju difusi O2 kurang dari 0.2 ug/cm2/menit
•
Keadaan
lingkungan kekurangan O2 disebut hipoksia, dan keadaan lingkungan
tanpa O2 disebut anoksia (mengalami cekaman aerasi)
•
Kondisi
anoksia tercapai pada jangka waktu 6 – 8 jam setelah genangan, karena O2
terdesak oleh air dan sisa O2 dimanfaatkan oleh mikroorganisme
•
Pada
kondisi tergenang, kandungan O2 yang tersisa di tanah lebih cepat
habis bila ada tanaman
•
Laju
difusi O2 di tanah basah 20000 kali lebih lambat dibandingkan di
udara
•
Laju
penurunan O2 dipengaruhi oleh tekstur tanah
•
Pada
tanah pasiran, kehabisan O2 terjadi pada 3 hari setelah tergenang
sedangkan pada tanah lempungan terjadi < 1 hari, porositas lempungan lebih
rendah daripada pasiran
•
Penurunan
O2 dipercepat oleh keberadaan tanaman di lahan, akar tanaman
menyerap untuk respirasi
•
Akar
tanaman legum berbintil memerlukan O2 enam kali lebih banyak
dibandingkan yang dibuang bintilnya (30 : 4.3 ul O2/g/menit)
•
Genangan
selain menimbulkan penurunan difusi O2 masuk ke pori juga akan
menghambat difusi gas lainnya, misal keluarnya CO2 dari pori tanah.
CO2 terakumulasi di pori, pada tanah yang baru saja tergenang 50%
gas terlarut adalah CO2, sebagian tanaman tidak mampu menahan
keadaan tersebut
•
dampak
kelebihan konsentrasi CO2 mempunyai pengaruh lebih kecil
dibandingkan defisiensi O2
•
Genangan
mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
•
Struktur
tanah rusak, daya rekat agregat lemah, penurunan potensial redoks, peningkatan
pH tanah masam, penurunan pH tanah basa, perubahan daya hantar dan kekuatan
ion, perubahan keseimbangan hara
•
Tanaman
yang tergenang menunjukkan gejala klorosis khas kahat N
•
Kekahatan
N terjadi karena penurunan ketersediaan N maupun penurunan penyerapannya
•
Pada
kondisi tergenang ketersediaan N dalam bentuk nitrat sangat rendah karena
proses denitrifikasi, nitrat diubah menjadi N2, NO, N2O,
atau NO2 yang menguap ke udara
•
Pada
proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh bakteri aerob sebagai penerima
elektron dalam proses respirasi
•
Genangan
berdampak negatif terhadap ketersediaan N, tetapi ada pula keuntungan dari
timbulnya genangan yaitu peningkatan ketersediaan P, K, Ca, Si, Fe, S, Mo, Ni,
Zn, Pb, Co
•
Genangan
berpengaruh terhadap proses fisiologis dan biokimiawi antara lain respirasi,
permeabilitas akar, penyerapan air dan hara, penyematan N
•
Genangan
menyebabkan kematian akar di kedalaman tertentu dan hal ini akan memacu
pembentukan akar adventif pada bagian di dekat permukaan tanah pada tanaman
yang tahan genangan
•
Kematian
akar menjadi penyebab kekahatan N dan cekaman kekeringan fisiologis
•
Pada
tanaman legum, genangan tidak hanya menghambat pertumbuhan akar maupun tajuk
juga menghambat perkembangan dan fungsi bintil akar
•
Fungsi
bintil akar terganggu karena terhambatnya aktifitas enzim nitrogenase dan
pigmen leghaemoglobin, kemampuan fiksasi N2 akan menurun
•
Tanaman
kedelai termasuk tanaman yang tahan genangan, mampu membentuk akar adventif dan
bintil akar pada akar tersebut, efek genangan akan hilang begitu akar adventif
terbentuk
•
Pengaruh
genangan pada tajuk tanaman: penurunan pertumbuhan, klorosis, pemacuan penuaan,
epinasti, pengguguran daun, pembentukan lentisel, penurunan akumulasi bahan
kering, pembentukan aerenkim di batang.
•
Besarnya
kerusakan tanaman sebagai dampak genangan tergantung pada fase pertumbuhan
tanaman. Fase yang peka genangan: fase perkecambahan, fase pembungaan, dan
pengisian
•
Genangan
pada fase perkecambahan menurunkan jumlah biji yang berkecambah (perkecambahan
sangat memerlukan O2)
•
Genangan
yang terjadi pada fase pembungaan dan pengisian menyebabkan banyak bunga dan
buah muda gugur
KEKERINGAN
•
Kekeringan
menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan kering
•
Kekeringan
terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap/permanen
•
Kondisi
di atas timbul karena tidak adanya tambahan lengas baik dari air hujan maupun
irigasi sementara evapotranspirasi tetap berlangsung
Cekaman
kekeringan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:
- Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 8 – 10 %
- Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1.2 s/d 1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 10 – 20 %
- Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun > 20%
Apabila tanaman kehilangan lebih
dari separoh air jaringannya dapat dikatakan bahwa tanaman mengalami kekeringan
•
Pertumbuhan
dan hasil tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh cekaman kekeringan, merupakan
hasil integrasi dari semua pengaruh cekaman pada proses fotosintesis,
respirasi, metabolisme pertumbuhan, dan reproduksi
•
Proses
fisiologis untuk mengetahui dampak kekeringan yang dapat diukur: tekanan
turgor, bukaan stomata, laju metabolisme, kerusakan enzim, dan kerapatan akar
No comments:
Post a Comment