Selamat Datang di Blog Horti Fresh

Tuesday, 26 November 2013

Laporan Praktik Pupuk Organik Cair



LAPORAN
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR














 











Disusun Oleh :
Ihsan Shofwaturahman


Joint Program Vedca Cianjur dangan Politeknik Negeri Jember
Jl. Jangari Km. 14 Desa Sukajadi Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur
Provinsi Jawa Barat


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Setiap tahun ribuan hektar lahan yang subur berkurang akibat penggunaan pupuk kimia. Sungguh ironis, menggunakan racun untuk meningkatkan produksi pangan bagi kehidupan. Tidak heran bila kesehatan dan daya tahan tubuh manusia terus merosot.
Penggunaan pupuk organik tidak meninggalkan residu yang membahayakan bagi kehidupan. Pengaplikasiannya mampu memperkaya sekaligus mengembalikan ketersediaan unsur hara bagi tanah dan tumbuhan dengan aman.  
Pupuk adalah zat hara yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik (sintetis). Pupuk organik bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya.
1.2.   Tujuan dan kegunaan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan pupuk organik cair dari tumbuh-tumbuhan. Kegunaan dari praktikum ini yaitu sebagai bahan informasi bagi pembaca khususnya mahasiswa dalam mempelajari pembuatan pupuk organik cair dari tumbuh-tumbuhan.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami (Musnamar, 2003). Dapat dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
Secara kualitatif, kandungan unsur hara dalam pupuk organik tidak dapat lebih unggul daripada pupuk anorganik. Namun penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah lebih baik dibanding penggunaan pupuk anorganik (Musnamar, 2003). Selain itu penggunaan pupuk organik tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Bahkan produk-produk yang dihasilkan akan diterima negara-negara yang mensyaratkan ambang batas residu yang sudah diberlakukan pada produk tertentu seperti teh dan kopi.
            Saat ini ada beberapa jenis pupuk organik sebagai pupuk alam berdasarkan bahan dasarnya, yaitu pupuk kandang, kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk mikroba (Musnamar, 2003). Sedangkan ditinjau dari bentuknya ada pupuk organik cair dan ada pupuk organik padat. Sebagai contoh kompos merupakan contoh pupuk organik padat yang dibuat dari bahan organik padat (tumbuh-tumbuhan), sedangkan thilurine adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan organik cair (urine sapi). Pupuk organik dapat dibuat dari limbah, contohnya limbah peternakan sapi perah, baik berupa feses maupun urinenya dapat dijadikan bahan pembuatan pupuk organik.
Umumnya limbah yang dibuang ke lingkungan menunjukkan kesan buruk karena sifat-sifatnya yang khas dan cenderung menurunkan mutu, fungsi dan kemampuan lingkungan. Limbah yang merupakan sisa pembuangan dari suatu proses kegiatan manusia dapat berbentuk padat, cair dan gas, dari segi estetika sangat kotor, tidak enak dipandang dan juga dari segi bau sangat mengganggu. Dengan demikian secara langsung maupun tidak langsung limbah menimbulkan ketidaknyamanan di sekitarnya sebab pembuangan limbah ke lingkungan umumnya tidak diikuti dengan upaya pengelolaan maksimal, karena selalu dikaitkan dengan teknologi dan pengelolaan yang relatif mahal.
Limbah yang dibuang terus-menerus tanpa ada pengelolaan yang maksimal dapat menimbulkan gangguan keseimbangan lingkungan. Oleh karenanya, orang cenderung mengatakan telah terjadi pencemaran, yaitu suatu keadaan di mana zat  atau energi diintroduksikan ke dalam lingkungan oleh suatu kegiatan manusia atau oleh proses alam dalam konsentrasi sedemikian rupa sehingga menyebabkan lingkungan tidak berfungsi seperti semula dalam arti kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan hayati (Danusaputro, 1978).
Menurut Holdgate (1979) pencemaran lingkungan adalah dimasukkannya energi atau substansi ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia, sehingga mengganggu ekosistem kehidupan, merusak struktur lingkungan, dan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dix (1981), menjelaskan pencemaran sebagai suatu peristiwa perubahan lingkungan yang menyangkut pola energi dan sumber daya misalnya air, tanah, dan udara.


BAB 3
METODOLOGI

3.1.      Tempat dan Waktu
            Praktikum pembuatan pupuk organik cair ini dibuat di Green House tanaman Anggrek, departemen teknologi benih, Vedca Cianjur. Pada Hari Jumat, 13 September 2013 pukul 13.30 sampai selesai.

3.2.      Alat dan Bahan
No
Alat
Bahan
1
Ember besar
Buah-buahan
2
Ember kecil
Sayur-sayuran
3
Golok
Air kelapa
4
Gelas ukur
Air beras
5
Karung
EM4
6
Pisau
Air gula

3.3.      Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu:
1.        Potong-potong buah-buahan dan sayur-sayuran sampai kecil
2.        Potong buah kelapa dan ambil airnya
3.        Larutkan gula ke dalam air
4.        Masukkan hasil potongan ke dalam karung, lalu ikat
5.        Isi air pada ember besar, masukkan air gula, air kelapa dan EM4
6.        Masukkan karung yang berisi rempah-rempah buah-buahan dan sayuran yang sudah di potong-potong tadi ke dalam ember besar.
7.        Lalu simpan batu yang besar di atas karung, supaya memperberat tekanan ke bawah
8.        Tutup ember dan biarkan selama ± 3 minggu.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.      Hasil                    
Setelah 3 minggu dari pembuatan pupuk organik cair, hasilnya pun sebagai berikut :
·      Pupuk organik cair mengeluarkan bau tidak sedap, seperti bau tape
·      Di dalam ember terdapat belatung, karena di ember yang di pakai praktik terdapat lubang yang lupa tidak ditutup, sehingga menghasilkan belatung ada di dalamnya
·      Airnya berwarna kecokelat-cokelatan

Description: D:\Data kuliah\foto\praktik POC\1379977_535666916517913_342489689_n.jpg





4.2.      Pembahasan
Dalam pembuatan pupuk organik cair ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang mengakibatkan pencemaran lingkungan dan tanaman menjadi rawan hama. Dari berbagai akibat penggunaan pupuk kimia tersebut masalah yang timbul antara lain : 1) Tanaman menjadi sangat rawan terhadap hama, meskipun produktivitasnya tinggi namun tidak memiliki ketahanan  terhadap hama, 2) Pembodohan terhadap petani yang diindikasikan dengan hilangnya pengetahuan lokal dalam mengelola lahan pertanian dan ketergantungan petani terhadap paket teknologi pertanian produk industri.
Pupuk organik adalah salah satu bahan yang dapat memperbaiki tingkat kesuburan tanah.  Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
Praktik yang dilaksanakan minggu yang lalu itu kemungkinan berhasil, cuman dikarenakan ada belatung banyak di sana, sehingga menghasilkan bau yang tidak sedap.
Hal yang menyebabkan pembuatan pupuk organik cair tidak berhasil :
·         Bahan yang digunakan sebaiknya jangan yang sudah busuk, karena dapat menyebabkan ada organisme yang berkembang biak di sana.
·         Ketika waktu fermentasi berlangsung, sebaiknya jangan ada lubang di wadah tempat pembuatannya, karena dapat mengganggu proses fermentasi dan serangga dapat bertelur disana, sehingga mengganggu proses fermentasi.
·         Larutan yang dicampurkan juga dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pembuatan pupuk cair organik ini.
·         Wadah jangan disimpan di tempat yang panas atau terkena terik matahari terus-menerus.
·         Waktu pengecekkan harus secara kontinyu. Dan waktu fermentasi jangan lebih dari tiga minggu, karena dapat menjadikan pembuatan pupuk ini gagal.


BAB 5
PENUTUP

5.1.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari praktikum ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.      Pupuk organik adalah salah satu bahan penting yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
2.      Pupuk organik cair dapat dibuat dari bahan-bahan organik yang ada disekitar kita, seperti sampah sisa rumah tangga.
3.      Dengan penggunaan pupuk organik dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan manusia akibat penggunaan pupuk kimia.

5.2.  Saran
Pembuatan pupuk organik sebaiknya dapat sering-sering disosialisasikan pembuatan maupun penggunaanny, agar berjalan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA
http://madi-cmos.blogspot.com/2012/03/laporan-pembuatan-pupuk-organik-cair.html
LAMPIRAN

Description: D:\Data kuliah\foto\praktik POC\a.jpgDescription: D:\Data kuliah\foto\praktik POC\1381293_535666529851285_955629200_n.jpg
Description: D:\Data kuliah\foto\praktik POC\1393588_535666516517953_1224512227_n.jpgDescription: D:\Data kuliah\foto\praktik POC\575181_535666526517952_1502554881_n.jpg
Description: D:\Data kuliah\foto\praktik POC\994937_535666509851287_1131445153_n.jpgDescription: D:\Data kuliah\foto\praktik POC\1377350_535666899851248_1078566683_n.jpg

No comments:

Post a Comment