LAPORAN
PEMBUATAN PUPUK
ORGANIK CAIR
Disusun Oleh :
Ihsan Shofwaturahman
Joint Program Vedca Cianjur dangan Politeknik Negeri Jember
Jl. Jangari Km. 14 Desa Sukajadi Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur
Provinsi Jawa Barat
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Setiap tahun ribuan hektar lahan yang subur berkurang akibat
penggunaan pupuk kimia. Sungguh ironis, menggunakan racun untuk meningkatkan
produksi pangan bagi kehidupan. Tidak heran bila kesehatan dan daya tahan tubuh
manusia terus merosot.
Penggunaan pupuk organik tidak meninggalkan residu yang
membahayakan bagi kehidupan. Pengaplikasiannya mampu memperkaya sekaligus
mengembalikan ketersediaan unsur hara bagi tanah dan tumbuhan dengan aman.
Pupuk adalah zat hara yang
ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan
potensi produksinya. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik
(sintetis). Pupuk organik bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi
cair, curah, tablet, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini
tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya.
1.2.
Tujuan dan kegunaan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara
pembuatan pupuk organik cair dari tumbuh-tumbuhan. Kegunaan dari praktikum ini
yaitu sebagai bahan informasi bagi pembaca khususnya mahasiswa dalam
mempelajari pembuatan pupuk organik cair dari tumbuh-tumbuhan.
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
Pupuk organik merupakan pupuk dengan
bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang
terkandung secara alami (Musnamar, 2003). Dapat dikatakan bahwa pupuk organik
merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki
kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas
dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman
dikonsumsi.
Secara kualitatif, kandungan unsur hara
dalam pupuk organik tidak dapat lebih unggul daripada pupuk anorganik. Namun
penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan
menjadikan kualitas tanah lebih baik dibanding penggunaan pupuk anorganik
(Musnamar, 2003). Selain itu penggunaan pupuk organik tidak akan meninggalkan
residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Bahkan
produk-produk yang dihasilkan akan diterima negara-negara yang mensyaratkan
ambang batas residu yang sudah diberlakukan pada produk tertentu seperti teh
dan kopi.
Saat ini ada
beberapa jenis pupuk organik sebagai pupuk alam berdasarkan bahan dasarnya,
yaitu pupuk kandang, kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk mikroba (Musnamar,
2003). Sedangkan ditinjau dari bentuknya ada pupuk organik cair dan ada pupuk
organik padat. Sebagai contoh kompos merupakan contoh pupuk organik padat yang
dibuat dari bahan organik padat (tumbuh-tumbuhan), sedangkan thilurine adalah
pupuk organik cair yang dibuat dari bahan organik cair (urine sapi). Pupuk
organik dapat dibuat dari limbah, contohnya limbah peternakan sapi perah, baik
berupa feses maupun urinenya dapat dijadikan bahan pembuatan pupuk organik.
Umumnya limbah yang dibuang ke
lingkungan menunjukkan kesan buruk karena sifat-sifatnya yang khas dan
cenderung menurunkan mutu, fungsi dan kemampuan lingkungan. Limbah yang
merupakan sisa pembuangan dari suatu proses kegiatan manusia dapat berbentuk
padat, cair dan gas, dari segi estetika sangat kotor, tidak enak dipandang dan
juga dari segi bau sangat mengganggu. Dengan demikian secara langsung maupun
tidak langsung limbah menimbulkan ketidaknyamanan di sekitarnya sebab
pembuangan limbah ke lingkungan umumnya tidak diikuti dengan upaya pengelolaan
maksimal, karena selalu dikaitkan dengan teknologi dan pengelolaan yang relatif
mahal.
Limbah yang dibuang terus-menerus tanpa
ada pengelolaan yang maksimal dapat menimbulkan gangguan keseimbangan
lingkungan. Oleh karenanya, orang cenderung mengatakan telah terjadi
pencemaran, yaitu suatu keadaan di mana zat atau energi diintroduksikan
ke dalam lingkungan oleh suatu kegiatan manusia atau oleh proses alam dalam konsentrasi
sedemikian rupa sehingga menyebabkan lingkungan tidak berfungsi seperti semula
dalam arti kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan hayati (Danusaputro, 1978).
Menurut Holdgate (1979) pencemaran
lingkungan adalah dimasukkannya energi atau substansi ke dalam lingkungan oleh
kegiatan manusia, sehingga mengganggu ekosistem kehidupan, merusak struktur
lingkungan, dan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dix
(1981), menjelaskan pencemaran sebagai suatu peristiwa perubahan lingkungan
yang menyangkut pola energi dan sumber daya misalnya air, tanah, dan udara.
BAB 3
METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum pembuatan pupuk organik cair ini dibuat di Green House tanaman
Anggrek, departemen teknologi benih, Vedca Cianjur. Pada Hari Jumat, 13
September 2013 pukul 13.30 sampai selesai.
3.2.
Alat dan Bahan
No
|
Alat
|
Bahan
|
1
|
Ember
besar
|
Buah-buahan
|
2
|
Ember
kecil
|
Sayur-sayuran
|
3
|
Golok
|
Air
kelapa
|
4
|
Gelas
ukur
|
Air
beras
|
5
|
Karung
|
EM4
|
6
|
Pisau
|
Air
gula
|
3.3.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu:
1.
Potong-potong buah-buahan dan sayur-sayuran sampai
kecil
2.
Potong
buah kelapa dan ambil airnya
3.
Larutkan
gula ke dalam air
4.
Masukkan hasil potongan ke dalam karung, lalu ikat
5.
Isi air pada ember besar, masukkan air gula, air
kelapa dan EM4
6.
Masukkan
karung yang berisi rempah-rempah buah-buahan dan sayuran yang sudah di
potong-potong tadi ke dalam ember besar.
7.
Lalu
simpan batu yang besar di atas karung, supaya memperberat tekanan ke bawah
8.
Tutup ember dan biarkan selama ± 3 minggu.
BAB 4
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Setelah 3 minggu dari pembuatan
pupuk organik cair, hasilnya pun sebagai berikut :
·
Pupuk
organik cair mengeluarkan bau tidak sedap, seperti bau tape
·
Di
dalam ember terdapat belatung, karena di ember yang di pakai praktik terdapat
lubang yang lupa tidak ditutup, sehingga menghasilkan belatung ada di dalamnya
·
Airnya
berwarna kecokelat-cokelatan
4.2.
Pembahasan
Dalam pembuatan pupuk organik cair ini
bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang mengakibatkan pencemaran
lingkungan dan tanaman menjadi rawan hama. Dari berbagai akibat penggunaan pupuk kimia tersebut
masalah yang timbul antara lain : 1) Tanaman menjadi sangat rawan
terhadap
hama, meskipun
produktivitasnya tinggi namun tidak memiliki ketahanan terhadap hama,
2) Pembodohan terhadap petani yang diindikasikan dengan hilangnya pengetahuan
lokal dalam mengelola lahan pertanian dan ketergantungan petani terhadap
paket teknologi pertanian produk industri.
Pupuk organik
adalah salah satu bahan yang dapat memperbaiki tingkat kesuburan tanah. Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat
penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk
pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi
kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
Praktik
yang dilaksanakan minggu yang lalu itu kemungkinan berhasil, cuman dikarenakan
ada belatung banyak di sana, sehingga menghasilkan bau yang tidak sedap.
Hal yang menyebabkan pembuatan pupuk
organik cair tidak berhasil :
·
Bahan yang digunakan sebaiknya jangan yang sudah
busuk, karena dapat menyebabkan ada organisme yang berkembang biak di sana.
·
Ketika waktu fermentasi berlangsung, sebaiknya
jangan ada lubang di wadah tempat pembuatannya, karena dapat mengganggu proses
fermentasi dan serangga dapat bertelur disana, sehingga mengganggu proses
fermentasi.
·
Larutan yang dicampurkan juga dapat mempengaruhi keberhasilan
dalam pembuatan pupuk cair organik ini.
·
Wadah jangan disimpan di tempat yang panas atau
terkena terik matahari terus-menerus.
·
Waktu pengecekkan harus secara kontinyu. Dan waktu
fermentasi jangan lebih dari tiga minggu, karena dapat menjadikan pembuatan
pupuk ini gagal.
BAB 5
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dari praktikum ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pupuk
organik adalah salah satu bahan penting yang dapat meningkatkan kesuburan
tanah.
2. Pupuk
organik cair dapat dibuat dari bahan-bahan organik yang ada disekitar kita, seperti
sampah sisa rumah tangga.
3. Dengan
penggunaan pupuk organik dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan
manusia akibat penggunaan pupuk kimia.
5.2. Saran
Pembuatan pupuk organik
sebaiknya dapat sering-sering disosialisasikan pembuatan maupun penggunaanny, agar
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://madi-cmos.blogspot.com/2012/03/laporan-pembuatan-pupuk-organik-cair.html
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment